Tentang Mazhab yang dianut Imam Ahmad bin Isa Al Muhajir masih menjadi perdebatan dikalangan Habaib sendiri, ada yang menyebutkan beliau bermazhab Syafi’I walapun tidak berarti beliau bertaqlid secara buta mazhab tersebut. Demikian dikatakan al Habib Muhammad Ahmad As Syatiri. Kata beliau, kendati mazhab fikih al Imam Al Muhajir adalah Mazhab Syafi’i, namun demukian, dalam Mazhab Akidahnya tidak mnganut faham/mazhab Asy’ari atau Mu’tazilah. Akidah beliau adalah akidah ayah-ayah dan leluhur beliau; Imam Muhammad al Baqir dan Imam Ali Zainal Abidin. (Adwar Tarikh Hadramaut ;1/56)
Dan adapula yang mengatakan gelombang/generasi awal kaum Sayyid dimulai abad ke tiga sampai bad ke tujuh Hijrah, yaitu dari masa Imam Al Muhajir hingga masa Al Faqih Al Muqaddam adalah mereka tidak bertaqlid kepada mazhab manapun. Mereka adalah Mujtahidun. Pendapat ini disebutkan oleh al Alamah al Habib Muhammad bin Ahmad As Syatiri (Sirah as Salaf; 19-20)
Imam Ahmad Al Muhajir Bermazhab Syiah
Tokoh tokoh yang meyakini bahwa Imam Ahmad Al Muhajir bermazhab Syiah Imamiyah adalah :
1. Al Imam Abdurrahman bin Ubaidillah As Seqaf ( dalam Kitab Nasim Hajir, yang beliau tulis secara khusus membuktikan masalah itu).
2. Habib Allamah Shaleh Al Hamid
3. Habib Allamah Sayid Abdullah Thahir Al Hadad (saudara kandung Habib Alawi bin Thahir al Hadad, Mufti Johor, seta lainnya.
Demikian nama-nama tersebut diatas dikutip oleh Habib Muhammad bin Ahmad As Syatiri (Adwar Tarikh Hadramaut; 1/56, dan Habib Shaleh Al Hamid dalam Tarikh Hadramaut; 1/323-325)
Al Habib Abdullah bin Thahir Al Hadad berkata :
“Sesungguhnya jiwa ini cenderung mengatakan bahwa (Imam) Al Muhajir bermazhab Syiah Imamiyah, sebab Mazhab Syafi’i itu baru masuk ke Hadramaut jauh setelah kedatangannya.
Al Habib Allamah Aburrahman bin Ubaidillah As Seqaf menegaskan bahwa Al Muhajir tidak mebrmazhab Syafi’I dan tidak beraliran Asy’ari (Tarikh Hadramaut; 1/325)
Sebab itu sebagaimana dikatakan Al Habib Ali bin Abi Bakr As Sakran ketika menyebut kondisi Bani Alawi, bahwa; paling rendahnya mereka dan yang muqashshir; teledor dalam urusan agamanya adalah syarif/sayyid Sunni.
Imam Ali bin Ja’far Al Uradhi Bermazhab Syiah Imamiyah
Diantara bukti untuk memperkuat ucapan Habib Ali bin Abi Bakr As Sakran adalah argument yang diakui seluruh Sadah/Alawiyin bahwa Imam Ahmad Al Muhajir ta’adaba bi abihi, berguru dan berteladan kepada ayahnya Isaan Naqib, dan ayahnya berguru dan berteladan kepada Muhammad ar Rumi, dan beliau berguru dan berteladan kepada ayahnya, yaitu Sayyiduna wa Maulana Ali al Uraidhi, putra Imam Ja’far Shadiq.
Sementra itu Imam Ali al Uraidhi bermazhab Syiah Imamiyah, sebab karena beliau dikaruniai oleh Allah SWT umur panjang hingga zaman putra saudaranya yaitu Imam Ali Ar Ridha bin Musa Al Kadzim (Imam Ke-8 Syiah Imamiyah) dan Imam Muhammad al Jawad putra Imam Ali ar Ridha (Imam ke-9 Syiah Imamiyah). Al Uraidhi menegaskan kepercayaan beliau kepada kepemimpinan/ Imamah Ali Ar Ridha dan kemudian Imam Muhammad al Jawad, kendati Imam Ali Ridha adalah keponakannya.
Demikian juga Al Uradihi mengimani kepemimpinan Imam Muhammad al Jawad yang nota bene cucu keponakannya. Dan ketika ditegur oleh sebagian orang tentang sikap ideologinya yang syiah itu beliau menjawab :
“Apa yang harus saya lakukan, jika jenggot putih ini (seraya memegang jenggotnya yang telah memutih) tidak dipandang Allah layak menjadi imam, sementara anak muda ini yang dilihat pantas menduduki jabatan imam, apakah saya akan menentangnya..?!”
Demikian telah diriwayatkan oelh sejarawan dari berbagai kalangan termasuk Habaib sendiri, seperti Allamah Syilli dalam Asra ar Rawi’, Allamah Habib Shaleh Al Hamid dalam Tarikh Hadramaut.
Dan sikap ini, dalam hemat para Habaib kita, seperti al Habib Abdurrahman bin Ubaidillah As Seqaf dan Habib Shaleh Al Hamid adalah bukti kuat Kesyiahan Jadduna al Imam Al Uraidhi.
Al Imam Al Habib Syeikh bin Abdullah Al Aidrus menegaskan dalam kitab al Iqdu an Nabawi, bahwa Imam Ali bin Ja’far al Uraidhi adalah bermazhab Syiah Imamiyah. Demikian juga al Habib Shaleh al Hamid menegaskannya (Tarikh Hadramaut;1/324)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar