Mu’awiyah Membunuh Hujur bin Adi, Membunuh Shaifi bin Fasil, Abdurrahman al’ Anzi dikubur hidup hidup
Posted on Agustus 31, 2010 by syiahali
Memerlukan beberapa buku untuk melukiskan pelaknatan, pembuatan hadis palsu dan kekejaman kekejaman yang saling berkaitan yang terjadi di zaman para sahabat dan tabi’in ini.
Tapi perlu rasanya kemukakan disini peristiwa pembunuhan terhadap Shaifi bin Fasil yang disuruh Ziyad bin Abih untuk melaknat Ali yang sudah lama meninggal.
“Ziyad memburu sahabat Hujur dan mereka melarikan diri.
Qais bin ‘Ubad datang melapor pada Ziyad: ‘Ada seorang bernama Shaifi bin Fasil. Ia adalah sahabat Hujur’.
Ziyad menyuruh orang membawanya kepada Ziyad
Ziyad : ‘Hai, musuh Allah, apa pendapat Anda tentang Abu Turab’
Shaifi : ‘Aku tidak mengenal Abu Turab’.
Ziyad: ‘Engkau tidak mengenalnya? Apakah engkau kenal Ali bin Abi Thalib?
Shaifi: ‘Ya’. Ziyad: ‘Dialah Abu Turab!’
Shaifi: ‘Bukan, beliau adalah ayah dari Hasan dan Husain!’
Qais menyela: ‘Bukanlah alAmir telah mengatakan ia Abu Turab dan engkau berani mengatakan tidak?
Shaifi: ‘Apakah bila alAmir berdusta, engkau mau aku berdusta juga? Dan
aku bersaksi batil seperti dia?
Ziyad: ‘Ambil alat pemukul!’ dan seorang menyerahkannya.
Ziyad melanjutkan: ‘Apa yang akan engkau katakan tentang Ali?
Shaifi: ‘Perkataan terbaik yang aku akan ucapkan bagi hamba dari hamba hamba Allah. Aku memanggilnya Amiru’lmu’minin.
Ziyad : ‘Kamu semua, pukullah dia di bahunya dengan tongkat ini sampai dia jatuh lengket ke bumi’.
Dan mereka memukulnya sampai ia ambruk
dan Ziyad berkata: ‘Apa katamu tentang Ali?
Shaifi: ‘Demi Allah, andaikata kau bilang apa pun, aku hanya akan mengatakan yang aku tahu tentangnya’.
Ziyad: ‘Engkau laknati dia atau kupenggal lehermu!’
Shaifi: ‘Demi Allah bila kau lakukan lebih awal aku lebih senang dan engkau lebih susah!’
Ziyad: ‘Tingkatkan pukulannya kemudian masukkan ke dalam penjara!’
Sesudah itu ia dikirim ke Damaskus dan dibunuh bersama sama dengan Hujur dan teman temannya’.
Sebenarnya Ziyad dan Abu Burdah, anak Abu Musa al’ Asy’ari, membuat pernyataan dengan mengumpul 70 tandatangan ‘tokoh tokoh’ Kufah dengan penyaksian palsu, di antaranya anak anak Thalhah, Sa’d bin Abi Waqqash dan Zubair bin ‘Awwam.
Hujur bin ‘Adi, sahabat Rasul saw yang terkenal sangat salih, dan 12 sahabatnya dikirim kepada Mu’awiyah di Damaskus. Mereka langsung dibawa ke penjara Murj ‘Adzra’ dekat Damaskus.
Contoh dialog dengan Mu’awiyah:
‘Tatkala AlKhats’imi dibawa masuk menghadap Mu’awiyah ia berkata: ‘Allah, Allah wahai Mu’awiyah, Engkau akan meninggalkan rumah yang fana ini menuju rumah yang baka dan akan ditanyai apa yang engkau inginkan sebenarnya dengan membunuh kami dan mengucurkan darah kami?
Mu’awiyah: ‘Apa yang akan kau katakan tentang Ali?
AlKhats’imi: ‘Apakah aku harus mengikuti perkataanmu, apakah engkau membebaskan diri dari ‘agama Ali’ yang sebenarnya adalah agama yang ditetapkan Allah?.
Mu’awiyah tidak menjawab. Ia dimakzulkan, dan tidak boleh masuk Kufah dan meninggal di Mesir, sebulan sebelum Mu’awiyah.
Kemudian maju Abdurrahman bin Hassan.
Mu’awiyah: ‘Apa yang akan engkau katakan tentang Ali?
Abdurrahman: ‘Bunuh saja saya dan jangan menanyai saya, karena Ali lebih baik dari engkau’.
Mu’awiyah: ‘Demi Allah, aku tidak akan membunuhmu sampai kau mengabar kan kepadaku tentangnya’.
Abdurrahman: ‘Aku bersaksi bahwa ia adalah dari orang orang yang banyak berzikir kepada Allah dan yang mengajak kepada kebajikan dan menjauhi kejahatan, serta pemaaf’.
Mu’awiyah: ‘Dan apa pendapatmu tentang Utsman?’
Abdurrahman: ‘Ia adalah orang pertama yang membuka pintu kelaliman dan menutup pintup pintu ‘haq’.
Mu’awiyah: ‘Engkau membunuh dirimu sendiri!
Abdurrahman al’ Anzi: ‘Tidak, engkaulah yang membunuh orang yang bicara benar’.
Dan Mu’awiyah mengirimnya kepada Ziyad dengan surat: ‘Amma ba’du. Aku kirim al’ Anzi ini kepadamu agar kau hukurn dia dengan hukuman yang pantas baginya. Bunuhlah dia, dengan cara yang seburuk buruknya’. Tatkala tiba di Kufah Ziyad mengirimnya, ke alNathif ( Suatu tempat dekat Kufah, di tepi Timur sungai Efrat ) kemudian ia dikubur hidup hidup.
Sahabat sahabat Hujur yang dibunuh adalah Syarik bin Syaddad al Hadhrami, Shaifi bin Fasil asySyaibani, Qabishah bin Dhabi’ah alAbbasi, Mahrz bin Syahhab alMunqari, Kadam bin Hayyan al’ Anzi dan Abdurrahman bin Hassan al’ Anzi. (Bacalah AbulFaraj alIshfahani, alAghani, jilid 16, hlm. 211; Ibnu Qutaibah, ‘Uyun alAkhbar, jilid 1, hlm. 147; Thabari, Tarikh, jilid 6, hlm. 141156; Ibnu Atsir, alKamil, jilid 3, hlm. 202208; alHakim, Mustadrak, jilid 12, hlm. 468; Ibnu ‘Asakir, Tarikh, jilid 4, hlm. 84, jilid 6, hlm. 459; Ibnu Katsir, Tarikh, jilid 8, hlm. 4955. )
Gubernur gubernur biasanya mengumpulkan anggota masyarakat di masjid dan lapangan. Mereka lalu dibimbing untuk melaknat Ali. Bila, menolak, mereka lalu dipancung.
Ziyad, gubernur Kufah mengerahkan rakyat di depan pintu istananya dan memerintahkan mereka melaknat Ali.
Al Baihaqi menceritakan: ‘Mereka diperintahkan untuk memakzulkan Ali Karramallahu wajhahu, dan mereka lalu memenuhi masjid dan lapangan, dan yang menolak dipenggal kepalanya. Dan Ibnu alJauzi menceritakan: ‘Tatkala penduduk Kufah melemparnya dengan batu kerikil ia sedang khotbah, ia memotong tangan 80 orang dari mereka. Dengan ancaman akan merobohkan rumah rumah dan menebang pohon pohon kurma mereka, ia mengumpulkan mereka sehingga masjid dan lapangan penuh dan menyuruh mereka memakzulkan Ali serta memberi tahu bahwa bila mereka membangkang maka ia akan membasmi mereka, dan menghancurkan kampung mereka. Di antara mereka terdapat kaum Anshar. ( Mas’udi, Muruj adzDzahab, jilid 2, hlm. 69; Baihaqi, Kitab al Mahasin wa alMusawi, jilid 1, hlm. 39. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar