judul blog

Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah

Sabtu, 01 Januari 2011

CINTA USTMAN = PENGIKUT DAJJAL ?

oleh Haydar Syarif Al-Husayni pada 29 Desember 2010 jam 13:32

من كان يُحب عثمـان يكون من أتبـاع الدجـال

ميزان الاعتدال 2/ 107



"Barang siapa yang mencintai Ustman maka ia akan menjadi pengikut dajjal."

Mizan al-I'tidal (2/107)





Tiga naskah dari kitab sunni yang naskah aslinya telah dipermainkan dan diubah.



تَمهيـد:

من الأمور التي اختلف فيها المسلمون: مدى استقامة أو انحراف مجموعة من الصحابة، فذهب قسمٌ منهم إلى أنَّ بعض الصحابة لم يكونوا بالمستوى المطلوب من الاستقامة، بل إن منهم من انحرف بشدّة عن المسار الذي رسمته تعاليم الإسلام، وذهب قسمٌ آخر من المسلمين إلى أن الصحابة جميعهم في أعلى درجات العدالة والتوثيق، ومنعوا من الحديث فيما يرتبط بمساوئهم، واعتبروا ذلك من علامات الانحراف الديني..







PENDAHULUAN



Termasuk perkara yang di perbedakan kaum muslimin: ialah masalah istiqomah atau penyimpangan sebagian kelompok dari sahabat:



1. Sebagian kelompok berpendapat bahwa sebagian sahabat tidak pada taraf istiqomah yang dikehendaki, bahkan sebagian mereka telah sangat menyimpang dari jalur ajaran-ajaran Islam.
2. Sebagian lagi berpendapat bahwa para sahabat secara keseluruhan berada dalam taraf keadilan dan kejujuran yang tinggi dan mereka melarang [menghapus] hadist-hadist yang berbicara tentang kejelekan sahabat dan menganggap [penyebutan-penyebutan hadist tersebut] adalah merupakan penyimpangan agama





والحقُّ أنَّ موقف القسم الأول من المسلمين هو الصحيح، ويدل على ذلك عدة أدلّة منها: الأدلة الصريحة حتى في كتب الذين يعتقدون بعدالة جميع الصحابة واستقامتهم، التي تدل على عدم صلاح أشخاص معينين من الصحابة..



Dan pendapat yang benar adalah pendapat golongan pertama,dengan dalil sebagai berikut, diantaranya: dalil yang sorih dalam kitab-kitab mereka yang meyakini keadilan seluruh sahabat dan kelurusan sikap mereka, dalil-dalil tersebut membuktikan ketidak layakan sebagian sahabat.





وموضوعنا هذا يتناول واحداً من الأدلّة التي تبين بصراحة أن بعض الصحابة لم يكونوا بالمستوى الذي يتصوّره مُقدِّسوهم، وهي رواية تتحدث عن عثمان بن عفان، وتبين أن محبّته بدرجة من المبغوضية عند الله تعالى، بحيث يعاقب مُحبّه بجعله من أتباع الدجال..! وهي رواية على لسان صحابي يتفق جميع المسلمين على جلالته، وفي أحد كتب أهل السنة أنفسهم، وبسند صحيح رجاله ثقات، وذلك في كتب المعرفة والتاريخ.

.



Tema kita membahas salah satu dalil yang menjelaskan dengan JELAS bahwa sebagian sahabat tidak mencapai derajat yang seperti digambarkan para pengkultus mereka, salah satu riwayat tersebut ialah tentang USTMAN BIN AFFAN yang menjelaskan bahwa orang yang mencintainya adalah sesuatu yang dibenci Allah, dan pecinta Ustman adalah PARA PENGIKUT DAJJAL, dan riwayat itu adalah perkataan sahabat yang disepakati kemuliaannya oleh seluruh umat Islam sebagaimana tertera dalam salah satu kitab-kitab Ahlussunnah DENGAN SANAD YANG SAHIH DAN PERAWI YANG TSIQAH, BEGITU PULA DALAM KITAB-KITAB SEJARAH DAN LAINNYA.





وسوف نعتمد على ثلاث نُسخ من هذا الكتاب فيما يلي، ثم ندرس سند الرواية بعد استعراض المتن من نُسخ الكتاب الثلاث المتوفرة عند كاتب هذه الدراسة الموجزة



Kita akan berpegangan paa tiga naskah dalam kitab ini sebagaimana yang akan kita sampaikan nanti, kemudian kita akan mempelajari sanad riwayat setelah kita menampilkan tiga naskah penulis yang melakukan penelitian yang singkat ini







النسخة الأولى:



المعرفة والتاريخ ، ج1 ، ص364 ، مصدر النسخة: موقع الوراق:

http://www.alwarraq.com/ (مُرقَّم آليًا غير موافق للمطبوع – المكتبة الشاملة)





حدثنا ابن نمير حدثنا محمد بن الصلت حدثنا منصور بن أبي الأسود عن الأعمش عن زيد بن وهب عن حذيفة قال: من كان يحب وخرج الدجال تبعه، فإن مات قبل أن يخرج آمن به في قبره . انتهى بنصه من المصدر





Naskah Pertama :



Al-Ma'rifatut waTaarikh, jilid 1, hal.364, sumber naskah tersebut dari situs Al-Warraq yang di beri nomer secara otomatis dan tak dapat dicetak- Maktabah Syamiliah :



Ibnu Namir berkata kepada kami, Muhammad bin al-Shilt berkata kepada kami, Manshur bin Abil Aswad berkata kepada kami dari al-A'masy dari Zaid bin Wahab dari Hudzaifah, ia berkata :"Barangsiapa yang mencintai dan dajjal keluar maka ia akan mengikutinya, barang siapa yang mati sebelum ia keluar maka manusia tersebut akan aman di kuburnya.."



Nash hadist tersebut dari sumber diatas berakhir sampai disini



.

.

النسخة الثانية:

المعرفة والتاريخ، تأليف: أبو يوسف يعقوب بن سفيان الفسوي، دار النشر: دار الكتب العلمية - بيروت - 1419هـ- 1999م، تحقيق: خليل المنصور: ج3 ، ص87 : (نُسخة إلكترونية في المكتبة الإسلامية الكبرى)

حدثنا ابن نمير حدثنا محمد بن الصلت حدثنا منصور بن أبي الأسود عن الأعمش عن زيد بن وهب عن حذيفة قال من كان يحب مخرج الدجال تبعه فإن مات قبل أن يخرج آمن به في قبره . انتهى بنصه من المصدر.





Naskah Kedua :



Al-Marifah wat-Taarikh, pengarang :Abu Yusuf Yaqub bin Sufyan al Faswi, penerbit: Daar al Kutb Alilmiyyah- Beirut-1419H-1999M, dikoreksi: Kholil al-Manshur:juz 3, hal 87 : [naskah elektroniknyanya terdapat dalam maktabah islamiyyah kubro]



Ibnu Namir berkata kepada kami, Muhammad bin al-Shilt berkata kepada kami, Manshur bin Abil Aswad berkata kepada kami dari al-A'masy dari Zaid bin wahab dari Hudzaifah, ia berkata : Barangsiapa yang mencintai TEMPAT KELUARNYA DAJJAL maka ia akan mengikutinya, barang siapa yang mati sebelum ia keluar maka manusia tersebut akan aman di kuburnya..."



Nash hadist tersebut dari sumber diatas berakhir sampai disini.

.

.



النسخة الثالثة:

المعرفة والتاريخ ، ج2 ، ص768 ، نشر: مؤسسة الرسالة - بيروت، تحقيق: د أكرم ضياء العمري:

حدثنا ابن نمير، حدثنا محمد بن الصلت، حدثنا منصور بن أبي الأسود، عن الأعمش، عن زيد بن وهب، عن حذيفة، قال: من كان يحب مخرج الدجال تبعه، فإن مات قبل أن يخرج، آمن به في قبره . انتهى بنصه من المصدر.





Naskah Ketiga:

Al Ma'rifah wat-Tarikh, juz 2, hal 768, diterbitkan : Muassasah al Risalah-Beirut, di koreksi : DR. Akrom Dhiya al-Amri



Ibnu Namir berkata kepada kami, Muhammad bin al-Shilt berkata kepada kami, Manshur bin Abil Aswad berkata kepada kami dari al-A'masy dari Zaid bin Wahab dari Hudzaifah, ia berkata : Barangsiapa yang mencintai TEMPAT KELUARNYA DAJJAL maka ia akan mengikutinya, barang siapa yang mati sebelum ia keluar maka manusia tersebut akan aman di kuburnya..."



Nash hadist tersebut dari sumber diatas berakhir sampai disini.



وقال المحقق (العُمَري) تعليقاً على عبارة (من كان يحب مخرج الدجال تبعه) : ينبغي أن يكون اسم (عثمان) رضي الله عنه قد سقط من الأصل بعد (يحب) كما يتبين من ص 770 ، و الذهبي: ميزان الاعتدال 2/ 107 . انتهى كلام المحقق المذكور.



Sang peneliti mengomentari ibarat (man kaana yuhibbu makhroja dajjaal tabi'ahu ) SEHARUSNYA ADA NAMA USTMAN (ra) YANG TELAH DIHAPUS DARI ASLINYA setelah kata (yuhibb) seperti yang akan dijelaskan dalam hal.770, dan Adz-Dzahabi : Mizan al-I'tidaal juz 2 hal 107. Perkataan peneliti tersebut berakhir sampai disini.

.

.

أقـول:

فالمحقق يعتقد أن الأصل المخطوط فيه خللٌ، والعبارة الصحيحة في نظره هي: (من كان يحب عثمان مخرجَ الدجال تبعه، فإن مات قبل أن يخرج آمن به في قبره) .

saya berkata:

peneliti tersebut meyakini bahwa tulisan asli ada cacat..dan kalimat yang benar dalam pandangannya ialah [ barangsiapa yang mencintai USTMAN tempat keluarnya dajal makai akan menjadi pengikutnya, barang siapa yang mati sebelum ia keluar maka manusia tersebut akan aman di kuburnya





وقد قدّم هذا المحقق السني دليله على تصحيحه، ونحن نوافقه على ذلك؛ لأننا حين نقرأ ما جاء في الصفحة التي يشير إليها المجقق (ص770) من كتاب المعرفة والتاريخ نفسه، نجد مؤلف الكتاب ينتقد زيد بن وهب لروايته هذا الخبر، فيقول المؤلف: (كيف يقول في الحديث الأول: إن خرج الدجال تبعه من كان يحب عثمان، وإن كان قد مات آمن به في قبره) انتهى.



Sang muhaqqiq yang bermadzhab sunni ini telah menjelaskan argumentasinya atas koreksi beliau terhadap hadist tersebut, dan kami sepakat dengannya dalam masalah ini : karena ketika kita membaca halaman yang dinukil oleh muhaqqiq tersebut [hal.770] dari kitab "al-Marifah wat Tarikh" maka kita menemukan bahwa sang pengarang kitab tersebut [kitab "al-Marifah wat Tarikh"] mengkritisi Zaid bin Wahab atas periwayatannya atas hadist ini, pengarang tersebut berkata : [bagaimana mungkin dalam hadist pertama : bahwa keluarnya Dajjal akan diikuti oleh orang yang mencintai Ustman, jika ia telah mati maka ia akan tentram di kuburnya] tamat





وأعتقد أن وقوع اسم عثمان بن عفان في هذا السياق كان غير مسموح به عند بعض الأمناء الذين انتقلت النسخة إليهم، أو قاموا باستنساخ الكتاب الخطِّي، فعمدوا إلى إسقاط اسم عثمان رعاية لكرامة هذا الصحابي الذي يمثل ركناً من أركان هذا القسم من المسلمين، خصوصاً أنَّ نقد الحافظ الفسوي غير مقبول من قبل مجموعة من علماء أهل السنة؛ لأن زيد بن وهب متفق على ثقته عندهم، فلا حلّ أسلم من حذف الاسم وتحريف النسخة، ولكن صاحب تلك اليد الدخيلة المتلاعبة بالتراث الإسلامي، فاته أن يقوم بنفس التلاعُب في الصفحة الآتية؛ لأن (كيد الشيطان كان ضعيفاً)



saya percaya adanya nama Ustman dalam konteks hadist tersebut adalah sesuatu yang tidak diperbolehkan menurut sebagain orang yang memiliki naskah hadist tersebut, atau mereka mengcopy naskah tulisan tangan dan dengan segaja menghapus nama Ustman demi untuk menjaga kemuliaannya, sesungguhnya kritik yang dilontarkan oleh al-Hafidz al-Faswi adalah sesuatu yg tidak akan di terima oleh sebagian kelompok dari pengikut madzhab ahlussunnah, karena Zaid bin Wahab adalah seorang yang di yakini kejujurannya di kalangan Ahlussunnah, tidak ada cara lain yang lebih pantas selain menghapus nama dan menyimpangkan dari naskah aslinya, namun tangan yang ikut andil dalam menyimpangkan warisan kekayaaan islam ini teledor untuk melakukan hal yang sama pada halaman berikutnya, karena "sesungguhnya tipu daya setan itu lemah"



==



الحافظ الفسوي (مؤلف المعرفة والتاريخ) : هو أبو يوسف يعقوب بن سفيان (ت 277 هـ) ، ترجم له الحافظ الذهبي في تذكرة الحفاظ ج2 ، ص582 ، فوصفه بـ : (الحفظ الإمام الحجة) . وهو من رجال سنن الترمذي وسنن النسائي.

وابن نمير هو: محمد بن عبد الله بن نمير الهمدانى الخارفى، أبو عبد الرحمن الكوفي، ثقة حافظ، من رجال الصحاح الستة.



Al-Hafidh al-Faswi (penulis kitab “Al-Marifah wat-Taarikh) ; Abu Yusuf Yaqub bin Sufyan (w. 277 H), Adz-Dzahabi dalam “Tadzkirah al-Hufadz” j.2 h.582 (menjelaskan); Al hafidz Imam al-Hujah, ia adalah Rijal Sunan Tirmidzi dan Sunan Nasa’i.



Ibn Namir; dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Namir al Hamadani al Kharfi, Abu Abdul-Rahman al-Kufi, TSIQAH DAN SEORANG PENGHAPAL, termasuk Rijal Kitab Enam.





ومنصور بن أبي الأسود: اسمه - فيما قيل - حازم الليثى ، الكوفى. من رجال أبي داود والترمذي والنسائي. وثقه يحيى بن معين، وعنه أيضاً: ليس به بأس، كان من الشيعة الكبار، وقال أبو حاتم: يُكتَب حديثه، وقال النسائى: ليس به بأس، و ذكره ابن حبان فى كتاب (الثقات) ، وقال الحافظ الذهبي: صدوق شيعيّ، وقال ابن حجر: صدوق رمي بالتشيّع.





Manshur bin Abil Aswad; namanya adalah-seperti dikatakan-Hazim Al-Laitsy, al-Kufi, termasuk Rijal Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Nasa’i, di-Tisqah-kan oleh Yahya Bin Mu’in, dia jg mengatakan; Tidak ada yg salah darinya, termasuk pemuka ulama syiah, berkata Abu Hatim; perkataanya [Abil Aswad] banyak dicatat; Nasa’i berkata; Tidak ada yg salah darinya (tidak ada masalah). Telah disebutkan oleh Ibn Hiban dalam Kitab (At-Tsiqat), Berkata Al-Hafidh Adz-Dzahabi : ORANG JUJUR dan pengikut syiah. Berkata Ibn Hajar; orang jujur dan dituduh sebagai Syiah.





والأعمش هو: سليمان بن مهران الأسدى الكاهلى مولاهم ، أبو محمد الكوفى الأعمش، ثقة حافظ أحد الأعلام، وهو من رجال الصحاح الستة، وبالرغم من أنه يدلس، إلاّ أنهم يقبلون عنعنته، كما يشهد لذلك عنعناته في صحيحي البخاري ومسلم.



Al-A'masy; dia Sulayman bin Mahran Al-Asdi Al-Kahli, Abu Muhammad al-Kufi al-A’masy, Tsiqatul Hafidh Ahadul A’lam, dia adalah perawi kitab yang enam, walaupun ia dianggap sebagai mudalis namun mereka menerima hadis an'anahnya [1] seperti dapat dilihat hadist-hadist an'anahnya dalam kitab Bukhari dan Muslim.







وزيد بن وهب هو: الجهنى، أبو سليمان الكوفى، من كبار التابعين، ومن رجال الصحاح الستة، ثقة جليل.



Zaid bin Wahab; dia adalah Al-Juhani, Abu Sulayman al-Kufi, termasuk salah satu pemuka tabi'in, termasuk perawi (rijal) shahih sittah. Tsiqah dan mulia.





وحذيفة هو: ابن اليمان، صحابي جليل، من رجال الصحاح الستة، والصحابة عندهم في أعلى مراتب العدالة والتوثيق، وهو متفق على استقامته وجلالته عند العامة والخاصة.





Hudzaifah; dia adalah, Ibn Yaman, sahabat yang mulia, perawi (dalam) shahih sittah dan ia adalah di antara sahabat yang berada di puncak keadilan dan kejujuran, dan ia [hudzaifah] adalah seorang yang disepakati sebagai seorang yang lurus oleh "aamamah" [ahlussunnah] maupun "khasshah" [syiah]







KESIMPULAN



Dari semua itu, maka jelas bahwa riwayat diatas Shahih, dan Rijal-nya Tsiqah





==




[1]. Tidak mendengar langsung dari gurunya, biasanya hadist yang isnadnya menggunakan 'an fulan bin fulan 'an fulan bin fulan, dan hadist yang semacam ini disebut sebagai hadist yang menggunakan lafadz tadlis an'anah, dalam ilmu mustholah hadist biasa disebutkan dengan tadlis isnadi, hadist yang menggunakan lafadz sanad seperti ini terkadang dihukumi sebagai hadist munqothi dan terkadang tidak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah