judul blog

Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah

Sabtu, 01 Januari 2011

Ahlus Sunnah menganggap orang Zalim itu tsiqat , duhai adakah kalian kehilangan keadilan dihadapan Sahabat Zalim ?

oleh Jjihad 'Ali pada 24 November 2010 jam 4:06

Orang itu adalah Busr bin Arthah seorang sahabat Nabi SAWW



Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqat juz 3 no 117 memasukkan Busr bin Abi Arthah sebagai seorang Sahabat Nabi SAW, menurut Ibnu Hibban nama yang benar adalah Busr bin Abi Arthah bukan Busr bin Arthah. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/125 menyatakan kalau Busr bin Arthah seorang Sahabat Nabi.



Begitu pula Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 558 menyatakan hal yang sama dimana ia berkata ,"Busr bin Arthah atau Ibnu Abi Arthah Al Amiri seorang sahabat Nabi, memiliki hadis-hadis(dua hadis) dimana telah meriwayatkan darinya Junadah bin Abi Umayyah dan Ayub bin Maisarah".



Adz Dzahabi juga memasukkan nama Busr bin Abi Arthah dalam kitabnya Tajrid Asma’ As Shahabah juz 1 no 346. Abu Nu’aim dalam Ma’rifat As Shahabah hadis no 1147, 1148 dan 1149 juga memasukkan nama Busr bin Arthah sebagai sahabat. Ibnu Qani’ memasukkan nama Busr bin Arthah dalam kitabnya Mu’jam As Shahabah no 82. Dalam Su’alat Al Ajri 2/219 no 1660 Abu Dawud menyebutkan bahwa Busr bin Abi Arthah termasuk mereka yang memeluk islam pada Fathul Makkah. Dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 2/422 no 1678 Abu Hatim menyatakan bahwa Busr bin Abi Arthah seorang sahabat Nabi SAW. Ahmad bin Hanbal telah memasukkan hadis-hadis Busr dalam kitab Musnadnya 4/181 dengan judul “Hadis Busr bin Arthah Radiallahuanhu”. Hal ini menunjukkan kalau Imam Ahmad mengakui bahwa Busr seorang sahabat Nabi. Oleh karena itu tidak ada keraguan bahwa ia seorang sahabat Nabi.



Abu Syaibani berkata “Muawiyah mengirim Busr bin Arthah Al Fahri untuk membunuh Syiah Ali RA”.



Al Qurthubi dalam At Tadzkirah hal 442 juga mengutip perkataan Abu Amru Syaibani yang berkata “Muawiyah mengirim Busr bin Arthah untuk membunuh Syiah Ali RA sampai ia tiba di Madinah, Ia membunuh kedua anak Ubaidillah bin Abbas. Penduduk Madinah ketakutan hingga melarikan diri ke perkampungan Bani Sulaim".



Disebutkan oleh Abu Amru Asy Syaibani bahwa Busr menyerang suku Hamdan membunuh mereka dan menawan para wanita, itulah pertama kali wanita ditawan di dalam Islam dan Busr juga membunuh orang-orang dari bani Sa’ad.



Ibnu Abdil Barr dalam Al Isti’ab 1/159 dan Ibnu Atsir dalam Usdu Al Ghabah 1/269 menyebutkan yang dikutip dari Ahlul Akhbar dan Ahlul hadis bahwa ia (Busr bin Arthah) menyembelih Abdurrahman dan Qutsam kedua anak Ubaidillah bin Abbas bin Abdul Muthalib yang masih kecil di hadapan Ibunya.



Kezaliman Busr di atas sangat jelas sekali sehingga Ibnu Ma’in mencela Busr bin Arthah walaupun ia sebenarnya terbukti seorang sahabat Nabi. Hal ini dapat dilihat dalam Al Jarh Wat Ta’dil 2/423 dimana Ibnu Abi Hatim menyebutkan



Abbas bin Muhammad Ad Dawri berkata aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata “Busr bin Abi Arthah seorang yang jahat”.



Untuk membungkam syubhat-syubhat seputar status sahabat Busr bin Arthah, maka ada baiknya disebutkan hadis-hadis Busr bin Arthah yang telah dishahihkan oleh para ulama. Hadis tersebut adalah sebaik-baik bukti karena dalam hadis-hadisnya Busr bin Arthah menegaskan bahwa ia mendengar langsung hadis tersebut dari Rasulullah SAW.



Dari Junadah bin Abi Umayyah yang berkata “Kami bersama Busr bin Arthah dalam perjalanan di laut. Kemudian dibawalah seorang pencuri bernama Mashdar yang telah mencuri kain Bukhtiyah. Maka Busr berkata “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda “Tidak boleh dipotong tangan karena mencuri dalam perjalanan”. Kalau bukan karena hadis itu pasti sudah aku potong tangannya.



Hadis di atas diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud 2/546 no 4408, Sunan Tirmidzi 4/53 no 1450 (lafaz Tirmidzi adalah dalam perperangan) keduanya telah dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan Shahih Sunan Tirmidzi. dan Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Ahmad Syakir dan Hamzah Zain no 17558 (dinyatakan hasan) dan 17559 (dinyatakan shahih).



Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Ahmad Syakir dan Hamzah Zain no 17560 dan telah dinyatakan shahih.

Telah menceritakan kepada kami Haitsam bin Kharijah yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ayub bin Maisarah bin Halbas yang berkata aku telah mendengar dari ayahku yang menerima hadis dari Busr bin Arthah Al Qurasy yang berkata aku telah mendengar Rasulullah SAW berdoa “Ya Allah jadikanlah akhir dari semua urusan kami menjadi baik dan lindungilah kami dari kehinaan di dunia dan adzab di akhirat”.



Hadis ini disebutkan oleh Al Bukhari dalam Tarikh Al Kabir juz 2 no 1912 dan diriwayatkan juga dalam Shahih Ibnu Hibban 3/229 no 949 dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth pentahqiq kitab Shahih Ibnu Hibban berkata “sanadnya hasan”. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 10/282 no 17390 menyebutkan bahwa selain Ahmad hadis ini diriwayatkan oleh Ath Thabrani, beliau berkata ,"Para perawi Ahmad dan perawi salah satu sanad Ath Thabrani adalah para perawi tsiqat".



Kedua hadis Busr bin Arthah di atas merupakan bukti paling kuat bahwa Busr pernah mendengar langsung hadis Rasulullah SAW yang berarti dia seorang sahabat Nabi. Dan juga merupakan bukti bahwa kezaliman Busr yang begitu besar tidak mencegah para ulama untuk tetap meriwayatkan dan menshahihkan hadisnya.



Naudzubillah ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah