judul blog

Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah

Senin, 22 April 2013

Hadits Palsu "Tentang Kafirnya Abu Thalib" tercatat dalam Shahih Bukhori, Piye Tho ?


oleh Tiara Satrie (Catatan) pada 19 Februari 2013 pukul 23:20
Bukhari dalam sahihnya mencatat, diriwayatkan oleh Musyaid:
Ketika kematian Abu Thalib mendekat, Rasulullah mendekatinya. Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayah telah berada di sana. Rasulullah bersabda, “Wahai paman, katakanlah, ‘Tiada yang patut disembah kecuali Allah sehingga aku dapat membelamu dengannya di hadapan Allah.’ Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayah berkata, “Wahai Abu Thalib! Apakah engkau akan mengulang kembali ucapan agama Abdul Muthalib?” Lalu Nabi berkata, “Aku akan tetap memohonkan (kepada Allah) ampunan bagimu meski aku dilarang melakukannya.

Lalu turunlah Surah at-Taubah ayat 113, “Tiadalah patut bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memintakan ampunan Tuhan bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang yang musyrik itu kaum kerabatnya sendiri, setelah nyata bagi mereka bahwa orang-orang yang musyrik itu penghuni Jahanam.”

Ayat di atas merupakan salah satu ayat dari surah at-Taubah. Beberapa hal mengenai ayat ini :
Pertama: Surah dari ayat ini turun di Madinah, kecuali dua ayat terakhir (192 dan 129).
Kedua: Ayat yang menjadi topik pembahasan adalah ayat 113;
Ketiga: Surah at-Taubah turun pada tahun 9 Hijriah. Surah ini berkisah tentang peristiwa yang terjadi selama kampanye Tabuk, yaitu pada bulan Rajab 9 H. Nabi Muhammad telah memerintahkan Abu Bakar untuk mengumumkan bagian pertama surah ini pada musim haji di tahun itu ketika Nabi mengutusnya sebagai Amirul Hajj. , Nabi Muhammad mengutusnya dan Memintanya untuk memberikan surah tersebut dan berkata, “Tiada seorangpun yang membawa surah ini kepada mereka kecuali salah satu dari Ahlulbaitku.” Lalu, Nabi Muhammad sawa mengutus Ali. [1]


Shahih al-Bukhari yang menyebutkan peristiwa yang serupa dengan hadis sebelumnya.
Diriwayatkan Musyaib:
Ketika Abu Thalib menjelang ajal, Nabi Muhammad menemuinya dan melihat ada Abu Umayah bin Mughirah. Nabi Muhammad berkata, “Wahai paman, ucapkanlah tiada yang patut disembah kecuali Allah, kalimat yang aku jadikan pembelaan bagimu di hadapan Allah!” Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah berkata kepada Abu Thalib, “Apakah engkau akan meninggalkan agama nenek moyangmu, Abdul Muthalib?” Nabi Muhammad terus memintanya mengucap kalimat syahadat sedangkan dua orang tadi mengulang-ulang kalimat mereka hingga Abu Thalib mengatakan kepada mereka terakhir kali, ‘Aku mengikuti agama Abdul Muthalib dan menolak untuk mengatakan ‘tiada yang patut disembah kecuali Allah.’ Nabi berkata, “Demi Allah, aku akan tetap memohonkan ampunan Allah bagimu meskipun dilarang (Allah)!”
Lalu Allah menurunkan ayat 113 (surah at-Taubah), “Tiada patut bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untukn memohonkan ampunan Tuhan bagi orang-orang musyrik.”
Kemudian Allah menurunkan ayat khusus bagi Abu Thalib, “Sesungguhnya Engkau (Muhammad) tidak dapat menunjuki orang yang engkau kehendaki, tetapi Allah yang memberi petunjuk orang-orang yang Ia kehendaki.” (QS. al-Qashash : 56). [2]

Tetapi hal ini bertolak belakang dengan hadis yang disebutkan Bukhari dalam sahihnya, dan membuktikan bahwa surah at-Taubah adalah salah satu surah yang terakhir turun. Berikut ini hadisnya; dari riwayat Bara, “Surah terakhir yang turun adalah surah at-Taubah...” [3]

Padahal Ayat yang disebutkan dari surah al-Qashash, turun kira-kira 10 tahun sebelum surah at-Taubah, dan turun di Mekkah, sedang surah at-Taubah turun di Madinah.

Orang yang mau berfikir sejenak akan menemukan bahwa telah terjadi usaha yang sia-sia dan mudah membongkarnya ini jelas untuk mendiskreditkan Abu Thalib dan dengan menyatakanmbeliau sebagai orang kafir berarti telah menyerang Pribadi Ali bin Abi Tahalib (AS) dengan mematahkan dalil bahwa Orang suci lahir dari sulbi dan rahim suci , kebohongan mereka dan pemalsuan memalukan ini tidak memperhatikan tatanan turunnya al-Qur’an.

Mari kita Perhatikan Penafsir Sunni yang sangat dihormati , kebingungan hingga mengeluarkan pendapat yang aneh, Fakhruddin Razi dalam tafsirnya dengan sumber surah Qashash ayat 56. la menyebutkan ayat ini tentang Abu’ Thalib, ‘bukan’ karena pendapat pribadinya, tetapi dari beberapa ulama lainnya. Lihat anehnya, ia mengakui bahwa ayat ini tidak dapat dikait-kaitkan kepada keimanan Abu Thalib. [4]

Lalu Bukhori sebagai Imam , Bagaimana dia sampai mengetahui kapan ayat 113 dari At Taubah itu turun ?


-------------------------------------------------------------------------------------
1. Shahih at-Turmudzi, jilid 2, hal. 183, jilid 5, hal. 275, 283; Musnad Ahmad ibn Hanbal, jiiid 1, hal. 3,151, jilid 3, hal. 212, 283; Fadha’il ash-Shahabah, Ahmad bin Hanbal, jilid 2, hal. 526, hadis 946; Mustadrak Hakim, jilid 3, hal. 51; Khasaish al-Awiiya’, Nasa’i, hal. 20; Fadha’il al-Khamsah, jilid 2, hal. 343; Siratun Nabi, Syilbi Numani, jilid 2, hal. 239.
2. Shahih al-Bukhari, Kitabul Tafsir, versi bahasa Arab-Inggris, jilid 6, hal. 278-279, hadis 295.
3. Shahih al-Bukhari, Kitabul Tafsir, versi bahasa Inggris, jilid 6, hal. 102, hadis 129. Sumber hadis Sunni lainnya yang menegaskan bahwa surah at-Taubah adalah surah yang terakhir turun dan merupakan surah Madaniyah adalah Tafsir al-Kusysyaf, jilid 2, hal. 49; Tafsir, Qurthubi, jilid 8, haI. 273; Tafsir al-Itqan, jilid l, hal. 18; Tafsir, Syaukani, jilid 3, hal. 316.
4. Tafsir al-Kabir, jilid 25, hal. 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah