judul blog

Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah

Senin, 22 April 2013

Ansab Habib (Jawaban Untuk Firanda; Ustad Wahabi yang mengingkari kebenaran nasab Habib)

oleh: Qosim bin Ali

Setelah sholat isya’ saya tasmi’ Qur’an dengan seorang teman. Tasmi’ artinya mendengarkan. Istilah tersebut digunakan oleh para penghafal quran untuk menamai kegiatan simakan. Seorang hafizh melancarkan hafalannya kemudian temannya mendengarkan sambil melihat Qur’an. Inilah yang disebut tasmi’an atau simakan.

Saat itu saya membaca surat Aro’d surat ke 13. Ketika sampai ayat 38, saya pikir ayat ini merupakan dalil yang memperkokoh posisi Habib sebagai dzuruyyah Nabi Muhammad SAW. Ar-ro’d: 38
ولقد أرسلنا رسلا من قبلك وجعلنا لهم أزواجا وذرية
Artinya: “Sesungguhnya kami telah mengutus beberapa Rosul sebelum kamu (Muhammad) dan kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.”

Perhatikan kalimat أزواجا وذرية . Artinya istri-istri dan keturunan. Ini menunjukan bahwa setiap rosul memiliki istri dan keturunan. Ibn Katsir dalam tafsirnya hanya menyebutkan dua hadits yang menyatakan bahwa sebagian sunah para Nabi adalah menikah. (Tafsir Ibn Katsir, Juz 2, Hlm 466-467, cet. Darul Kutub Al-ilmiyah). Maka dapat dipastikan bahwa setiap Rosul memiliki istri. Lalu bagaimana dengan dzurriyah?

Dalam ayat itu Ibn Katsir tidak menjelaskan tentang dzurriyah para nabi. Padahal untuk membuktikan kebenaran ayat itu, maka setiap rosul harus memiliki istri dan keturunan. Jika mereka tidak memilikinya berarti ayat itu salah. Apakah mereka memiliki dzurriyah (keturunan)?

Mari kita lihat sejarah. Nabi adam menikah dengan Hawa. Beliau memiliki banyak anak. Di antaranya adalah Qabil , Habil , Syits. Nabi Idris adalah keturunan Nabi adam melalui Syits. Nabi Nuh adalah keturunan Nabi Idris melalui Mawasyalah. Nabi Hud adalah keturunan Nabi Nuh melalui Sam. Lihat selengkapnya di http://www.kawansejati.org/content/nasab-istri-dan-anak-para-nabi-dan-rasul

Nabi Ibrohim yang merupakan keturunan Nabi Sholih memiliki dua anak yang juga Rosul, bernama Ismail dan Ishaq. Ishaq memiliki anak bernama Ya’kub yang kemudian dijuluki isra’il. Maka dari itu seluruh keturunan beliau disebut bani isra’il. Dari keturunan Ya’kub inilah kebanyakan Rosul berasal termasuk nabi Musa dan Nabi Isa. Bagaimana dengan Nabi Isa. Bukankah beliau tidak menikah? Lalu bagaimana mungkin beliau memiliki keturunan.

Jawaban saya:
Siapa bilang beliau tidak memiliki istri dan keturunan? Aro’d jelas mengabarkan bahwa setiap Rosul memiliki istri dan keturunan. Begitu pula hadits-hadits nabi. Lalu bagaimana anda mengingkari kabar dari Qur’an dan Hadits?

Saya kasih tahu bahwa Nabi Isa sebenarnya memiliki istri dan keturunan. Hanya saja orang-orang Kristen merahasiakan sejarah ini. Saya tidak tahu alsannya. Namun ada dua kemungkinan mengapa mereka menyembunyikan sejarah tersebut. Pertama; mungkin mereka hawatir orang-orang yahudi akan membunuh keturunan beliau. Kedua; jika Nabi Isa ketahuan memiliki keturunan maka doktrin greja bahwa beliau tidak menikah langsung runtuh. Dan ini sangat merugikan gereja. Maka dari itu mereka harus mengingkari adanya keturunan Nabi Isa.
Bagaimanapun alasannya yang pasti injil menceritakan bahwa Nabi Isa memiliki istri dan keturunan. Istri pertama beliau bernama Maria Magdalena. Istri kedua bernama Lydia. Kemudian di dalam Kisah Para Rasul, pasal 6 ayat 7, dijelaskan bahwa pada tanggal 14 Juni tahun 37 Masehi, lahirlah anak Nabi Isa yang pertama, yaitu Yesus Justus yang berbunyi : “and the words of God continued to spread”.
Pada tanggal 10 April tahun 44 Masehi, lahirlah anak Yesus yang ketiga yang tidak dijelaskan namanya. Untuk lebih jelasnya silahakan baca hasil penelitian Prof. Dr. Barbara Tiring. Saya sudah menyalinnya. Silahkan baca selengkapnya di artikel Nabi Isa Ternyata Menikah bahkan Poligami
Sekarang kita Tanya kepada Firanda dan para wahabiyun. Apakah kalian masih mengingkari kebenaran nasab habib sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW sebagaimana orang Kristen mengingkari keturunan Nabi Isa As? Jika iya berarti kalian tasyabuh bilkufar. Bukankah begitu wahai Firanda?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah