judul blog

Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah

Selasa, 18 September 2012

Kupas Tuntas Abdullah bin Saba 7

Sebab Sesungguhnya Pemberontakan Atas Khalifah Utsman ibn Affan
Selagi kita sedang membahas dongeng palsu yang menyebutkan bahwa pemberontakan atas Khalifah Utsman adalah didalangi oleh Abdullah ibn Saba’ dan antek-anteknya yang teracuni pikiran jahat lagi sesatnya… Maka pasti kita ingin mengetahui sebab pasti sesungguhnya yang memicu pemberontakan yang berakhir dengan terbunuhnya Khalifah ketiga Utsman ibn Affan.
Seperti telah diisyaratkan dalam lembaran-lembaran sebelumnya bahwa ketidak-puasan dan kemudian pemberontakan kaum Muslim terhadap Khalifah Utsman tidak lain adalah dipicu oleh faktor-faktor eksternal daan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masa kekhalifahan Utsman. Dan yang demikian itu bukanlah rahasia bagi Anda yang membaca dan meneliti sejarah masa kekhalifahan Utsman, khususnya paruh terakhir masa kekhalifahannya.
Penyimpangan-penyimpangan kebijakan yang diambil oleh Utsman dan tentunya juga para aparatur pemerintahannya, telah mengundang reaksi keras dari banyak kalangan sahabat dan sebagian istri Nabi saw. serta para pembesar tabi’în. Mereka semua bangkit terdorong oleh keprihatinan mereka terhadap nasih kekhalifahan dan masib agama serta nasib masyarakat Muslim…. Tidak ada kaitannya dengan doktrin Abdullah ibn Saba’ seperti yang ingin dipaksakan oleh Saif ibn Umar dan para pengekor yang menelan mentah-mentah dongeng palsu ciptannya!
Dokumen-dokumne sejarah di bawah ini akan membuktikan kebenaran kenyataan tersebut.
Abul Fidâ’ melaporkan dalam kitab Mukhtashar-nya tentang pristiwa-pristiwa tahun 34 H:
ثم دخلت سنة أربع وثلاثين فيها قدم سعيد إِلى عثمان، وأخبره بما فعله أهل الكوفة، وأنهم يختارون أبا موسى الأشعري فولى عثمان أبا موسى الكوفة، فخطبهم أبو موسى وأمرهم بطاعة عثمان، فأجابوا إِلى ذلك، وتكاتب نفر من الصحابة بعضهم إِلى بعض، أن أقدموا فالجهاد عندنا، ونال الناس من عثمان، وليس أحد من الصحابة ينهي عن ذلك، ولا يذب إِلا نفر، منهم زيد بن ثابت، وأبو أسيد الساعدي، وكعب بن مالك، وحسان بن ثابت، ومما نقم الناس عليه رده الحكم بن العاص، طريد رسول الله صلى الله عليه وسلم، وطريد أبي بكر وعمر أيضاً، وإعطاء مروان بن الحكم خمس غنائم إِفريقية، وهو خمس مائة ألف دينار… )
“Kemudian masuk tahun 43 H. pada tahun itu Sa’îd[1] datang menemui Utsman, ia mengabarkan kepadanya apa yang dilakukan penduduk kota Kufah. Mereka lebih memilih Abu Musa al Asy’ari, maka Utsman pun mengangkatnya sebagai Gubenur kota Kufah. Abu Musa berpidato di hadapan penduduk kota Kufah dan memerintah mereka agar taat kepada Utsman. Mereka pun menyanggupinya. Para sahabat saling melayangkan surat, mereka berkata, ‘Datanglah ke mari (kota Madinah) untuk berjihad!’ orang-orang mulai mengecam Utsman. Dan tiada seorang pun dari sahabat yang melarang dan membela Utsman selain beberapa orang saja di antaranya adalah Zaid ibn Tsâbit, Abu Usaid as Sâ’idi, Ka’ab ibn Mâlik dan Hassân ibn Tsâbit. Dan di antara yang dikecam orang-orang atas Utsman adalah ia memulangkan kembali al Hakam ibn al ‘Âsh yang telah diusir oleh Rasulullah saw., dan juga oleh Abu Bakar dan Umar (di masa kekhalifahan mereka), ia memberikan untuk Marwan seorang khumus (uang Negara yang dating dari) benua Afrika Yang berjumlah 500.000 dinar (uang emas).”[2]
Abul Fidâ’ juga melaporkan:
وأقطع مروان فدكاً وهي صدقة رسول الله صلى الله عليه وسلم التي طلبتها فاطمة، فروى أبو بكر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ” نحن معاشر الأنبياء لا نورث، ما تركناه صدقة “، ولم تزل فدك في يد مروان وبنيه، إِلى أن تولى عمر بن عبد العزيز فانتزعها من أهله، وردها صدقة
“Dan pada tahun ini pula, Utsman memberikan tanah Fadak untuk Marwan, padahal ia adalah tanah shadaqah Rasulullah saw. yang pernah diminta Fatimah (dari Abu Bakar), maka Abu Bakar meriwayatkan dari Rasulullah saw., “Kami para nabi tidak diwaris. Apa yang kami tinggalkan adalah shhadaqah.” Fadak terus berada di tangan (menjadi milik) Marwan dan anak turunnya sampai ketika Umar ibn Abdul Aziz berkuasa, ia mengambilnya dari keluarga Marwan dan mengembailkannya sebagai shadaqah.”[3]
Dari dokumen di atas, terlihat jelas bahwa yang murka atas Utsman adalah para sahabat, di mana mereka menyurati teman-teman mereka yang berada di luar kota Madinah agar segera datang ke kota Madinah dan berjihad di sana melawan sang Khalifah yang meerka yakini sudah sedikian parah penyimpangannya sehingga harus diperangi! Selain itu jelas disebutkan bahwa yang menyebabkan murka para sahabat adalah kebijakan Utsman yang telah menyimpang dan menentang ketetapan Nabi saw.!
Asy Syahrastâni melaporkan:
Dokumen di bawah ini yang dipalorkan oleh asy Syahrastâni dalam al Milal wa an Nihal-nya lebih rinci dalam menyajikan sebab-sebab murka para sahabat dan kaum Muslim atas Utsman. Ia melaporkan:
ووقعت فى زمانه اختلافات كثيرة وأخذوا عليه أحداثا كلها محالة على بنى أمية.
منها: رده الحكم بن أمية إلى المدينة بعد أن طرده رسول الله صلى الله عليه وسلم وكان يسمى طريد رسول الله وبعد أن تشفع إلى أبى بكر وعمر رضى الله عنهما أيام خلافتهما فما أجابا إلى ذلك ونفاه عمر من مقامه باليمن أربعين فرسخا.
ومنها: نفيه أبا ذر إلى الربذة وتزويجه مروان بن الحكم بنته وتسليمه خمس غنائم أفريقية له وقد بلغت مائتى ألف دينار.
ومنها: إيواؤه عبد الله بن سعد بن أبى سرح وكان رضيعه بعد أن أهدر النبى عليه الصلاة والسلام دمه وتوليته إياه مصر بأعمالها وتوليته عبد الله بن عامر البصرة حتى أحدث فيها ما أحدث إلى غير ذلك مما نقموا عليه وكان أمراء جنوده معاوية ابن أبى سفيان عامل الشام وسعد بن أبى وقاص عامل الكوفة وبعده الوليد بن عقبة وسعيد بن العاص وعبد الله بن عامر عامل البصرة وعبد الله بن سعد بن أبى سرح عامل مصر وكلهم خذلوه ورفضوه حتى أتى قدره عليه
“Dan di masa Utsman terjadi banyak perselisihan dan kecaman atasnya karena penyimpangan-penyimpangan yang terkait dengan sikapnya terhadap Bani Umayyah.
Di antaranya: ia memulangkan kepabali al Hakam ibn Umayyah ke kota Madinah setelah dahulu diusir Rasulullah saw. Ia dikenal dengan nama Usiran Rasulullah. Setelah dahulu Utsman pernah meminta syafa’at (restu) kepada Abu Bakar dan Umar di masa kekhalifahan mereka berdua (agar al Hakam diizinkan pulang) dan mereka pun menolaknya dan bahkan Umar mengusirnya lebih jauh lagi sejauh 40 farsakh ke negeri Yaman.
Di antaranya: Ia mengusir Abu Dzarr ke gurun Rabdzah. Dan ia mengawinkan Marwan dengan putrinya dan menyerahkan untuk Marwan rampasan parang dari negeri Afrika yang berjumlah dua ratus ribu dinar.
Di antaranya: Ia melindungi Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarah; saudara sesusu Utsman, setelah diperintahkan Nabi saw. agar dibunuh. Dan setelahnya (di masa kekhalifahan Utsman) ia mengangkatnya sebagai gubenur Mesir dan sekitarnya. Dan mengangkat Abdullah ibn Âmir sebagai gubenur kota Bashrah, sehingga ia melakukan kerusakan seperti yang tercantum dalam sejarah yang mengundang murka kaum Muslim. Dan Utsman menjadikan Mu’awiyah ibn Abu Sufyan -gubenur wilayah Syam-, Saad ibn Abi Waqqâsh-gubenur wilayah Kufah-, dan setelahnya al Walîd ibn ‘Uqbah, Sa’îd ibn al Âsh, Abdullah ibn Âmir-gubenur wilayah Bashrah- dan Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarah-gubenur wilayah Mesir- mereka semua sebagai panglima parangnya. Dan mereka semua yang justeru menelantarkan Utsman dan menolak memberikan pembelaannya sehingga ajal menjemputnya.”[4]
Laporan al Balâdzuri
Al Balâdzuri melaporkan panjang lebar sebab-sebab yang mendorong ketidak puasan yang berakhir dengan pembunuhan Khalifah Utsman ibn Affâqn dari riwayat Sa’îd ibn al Musayyib di bawah saya sebutkan cuplikannya:
لما ولي عثمان كره ولايته نفرٌ من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم لأن عثمان كان يحب قومه، فولي الناس اثنتي عشرة حجة وكان كثيراً ما يولي من بني أمية من لم يكن له مع النبي صلى الله عليه وسلم صحبه، فكان يجيء من أمرائه ما ينكره أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم وكان يستعتب فيهم فلا يعزلهم، فلما كان في الست الأواخر استأثر ببني عمه فولاهم وولى عبد الله بن سعد بن أبي سرح مصر فمكث عليهم سنين فجاء أهل مصر يشكونه ويتظلمون منه، وقد كانت من عثمان قبل هنات إلى عبد الله بن مسعود وأبي ذر وعمار بن ياسر، فكان في قلوب هذيل وبني زهرة وبني غفار وأحلافها من غضب لأبي ذر ما فيها، وحنقت بنو مخزوم لحال عمار بن ياسر…
“Ketika Utsman memimpin sebagian sahabat Rasulullah saw. tidak menyukai kepemimpinannya, sebab Utsman mencintai kaumnya. Ia memimpin selama dua belas tahun, ia banyak mengangkatkan bani Umayyah; kerabatnya yang tidak pernah bersahabat dengan Nabi saw. para gubenur yang ia angkat melakukan hal-hal yang diingkari oleh para sahabat Muhammad saw., Utsman ditegur karena mereka, tetapi Utsman tidak mencopot mereka. Dan ketika memasuki enam tahun terakhir kepmimpinannya, Utsman hanya mengangkat keluarga pamannya (bani Umayyah) sebagai aparat. Ia mengangkat Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarah sebagai gubenur Mesir. Beberapa tahun ia berkuasa di sana. Penduduk Mesir mengeluhkannya kepada Utsman akan kezalimannya. Sebelumnya Utsman juga punya masalah besar dengan Abdullah ibn Mas’ûd, Abu Dzar dan Ammâr ibn Yâsir. Di hati anggota kabilah Hudzail, Bani Zuhrah dan Bani Ghiffâr serta sekutu-sekutu mereka terdapat kemurkaan atas Utsman karena sikapnya terhadap Abu Dzar. Bani Makhzûm murka atas Utsman karena sikapnya terhadap Ammâr.”[5]
Laporan adz Dzahabi
Adz Dzahabi menukil sebuah laporan dari az Zuhri –seorang tokoh tabi’în, ia berkata:
ولي عثمان، فعمل ست سنين لا ينقم عليه الناس شيئاً، وإنه لأحب إليهم من عمر، لأن عمر كان شديداً عليهم، فلما وليهم عثمان لان ولهم ووصلهم، ثم إنه توانى في أمرهم، واستعمل أقرباءه وأهل بيته في الست
الأواخر ، وكتب لمروان بخمس مصر أو بخمس إفريقية ، وآثر أقرباءه بالمال ، وتأول في ذلك الصلة التي أمر الله بها . واتخذ الأموال ، واستسلف من بيت المال ، وقال : إن أبا بكر وعمر تركا من ذلك ما هو لهما ، وإني أخذته فقسمته في أقربائي ، فأنكر الناس عليه ذلك
“Utsman memimpin. Pada enam tahun pertama, masyarakat tidak murka atasnya tentang seuatu apapun. Ia disukai lebih dari Umar, sebab Umar keras atas mereka. Ketika Utsman memimpin ia berlemah lembut dan menyanmbung mereka. Kemudian ia teledor dalam urusan mereka. Ia mengangkat kerabat dan keluarga dekatnya pada enam tahun terakhir. Ia menghadiahkan dari uang kas negera untuk Marwan total khums pendapatan negeri Mesir atau khums Afrika. Ia lebih mengutamakan kerabatnya dalam harta. Ia beralasan itu ia lakukan untuk menyambung tali silatur rahim yang diperintahkan Allah. Ia mengambil harta, dan meminjam dari kas Negara/baitul mal. Ia berkata, ‘Abu Bakar dan Umar meninggalkan semua itu, padahal ia adalah milik mereka, dan aku mengambilnya, lau aku bagikan kepada kerabatku.’ Maka orang-orang mengingkari hal itu atasnya.”[6]
Adz Dzahabi juga mengatakan:
ومما نقموا عليه – أي على عثمان – أنه عزل عمير بن سعد عن حمص، وكان صالحاً زاهداً، وجمع الشام لمعاوية، ونزع عمرو بن العاص عن مصر، وأمر ابن أبي سرح عليها، ونزع أبا موسى الأشعري عن البصرة، وأمر عليها عبد الله ن عامر، ونزع المغيرة بن شعبة عن الكوفة وأمر عليها سعيد بن العاص
“Dan termasuk yang mendorong masyarakat murka atas Utsman adalah ia mencopot Umair ibn Sa’ad dari jebatan gubenur Himsh, padahal ia seorang yang shaleh dan zuhud, dan menyatukan seluruh wilayah Syam untuk Mu’awiyah, mencopot ‘Amr ibn al ‘Âsh dari jebatan gubenur Mesir, yang mengangkat Ibnu Abi Sarah sebagai gantinya. Ia mencpot Abu Musa dari jebatan gubenur Bashrah dan mengangkat Abdullah ibn ‘âmir sebagai gantinya. Mencopot Mughirah ibn Syu’bah dari Kufah dan mengangkat Sa’îd ibn al ‘Âsh sebagai gantinya.”[7]
Kesimpulan
Dari data-data sejarah di atas yang dilaporkan para ahli sejarah Islam, tanpak jelas sebab sesungguhnya yang memicu munculnya ketidak-puasan terhadap kebijakan Khalifah Utsman yang berujung dengan pemberontakan yang merengut jiwa Sang Khalifah! Tidak ada kaitannya dengan peran yang dikait-kaitkan dengan sosok tokoh yang bernama Abdullah bin Saba’!
[1] Sa’îd ibn Abi Sarah mantan penulis wahyu yang kemudian murtad dan mengejek-ngejek Nabi saw., sehingga ketika Fathu Makkah Nabi saw. memerintahkan para sahabatnya untuk membunuhnya, dimanapun ia ditemukan, walaupun ia bertelantung di atas tabir Ka’bah… namun Utsman menyembunyikan dan menyelamatkannya dari pencarian para sahabat, dan setelah beberapa hari, Utsman membawanya menghadap Nabi saw. memohon pembatalan hukuman itu. Nabi saw. diam tidak mengiyakannya, menanti tindakan para sahabatnya untuk menjalankan perintahnya, namun mereka tidak juga melaksakannya. Dan akhirnya Nabi saw. menerima permohonan Utsman! Dan sikap Utsman ini termasuk diantara yang dipertanyakan oleh umat Islam, bagaimana Utsman melindungi seorang musuh Islam dan telah menghina-hina Nabi saw. dan beliau pun telah menjatuhkan hukuman mati atasnya? Bukankah perintah Nabi saw. untuk membunuh Sa’îb juga meliputi Utsman? Mengapakah ia jusrteru melindungi si penjahat? Tetapi perlu kita ketahui di sini, bahwa ini bukan kali pertama Utsman melindungi musuh-musuh Allah dan rasul-Nya. Seusai parang Uhud, Utsman juga melindungi teman lamanya yang baru saja bergabung dengan pasukan kafir Quraisy dalam memerangi Nabi dan kaum Muslim yang sedang cedera dan terdampar di kota Madinah. Utsman menyembunyikannya dan memberikan perlindungan untuknya! Baca kisahnay dalam berbagai kitab sejarah Islam!
[2] Al Mukhtashar Fî Akhbâr al Basyar,1/210. Terbitan Dâr al Ma’ârif dan baca juga Târîkh Ibn al Wardi,1/145.
[3] Ibid.1/211.
[4] Al Milal wa an Nihal,1/32.
[5] Jumal, kutipan dari kitab Ansâb al Asyrâf,6/134. Lihat juga Akhbâr al Madînah; Ibnu Syubbah,2/214, al Iqdu al Farîd; Ibnu Abdi Rabbih,4/270 dan Târîkh Damasqus,39/416.
[6] Târîkh al Islâm,3/432. Lihat juga Thabaqât; Ibnu Sa’ad,3/64, Ansâb al Asyrâf,2/263, dan Târîkh Damasqus,39/251.
[7] Târîkh al Islâm,3/432.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah