Banyak sekali kita mendengar, ketika Imam Ali as diam dalam perkara Imamah dan Imam Hasan as mengalah dalam perkara tersebut maka hal itu telah menggugurkan kepemimpinan Ali as dan putra beliau Hasan as, berikut ini adalah jawaban salah satu ulama sunni dari madzhab Hanafi yaitu Abu Syakur as-Salimi al-Hanafi:
قال بعض الناس :أذا لم يكن الإمام مطاعاً فأنه لا يكون إمام لأنه أذا لم يكن له القهر و الغلبة لا يكون أمام ؟ .
قلنا : ليس كذالك لأن طاعة الإمام فرض من الله .فلو لم يطيعو الإمام فالعصيان حصل منهم و عصيانهم لا يضر ألا ترى رسول الله (ص) ما كان مطاعا في أول الأسلام وكان لا يمكن له القهر على أعدائه من طريق العادة و الكفرة قد تمردوا عن أمداده و نصرة دينه و قد كان هذا لا يضره ولا يعزله عن النبوة فكذلك الإمامة . لأن الإمام خليفة النبي (ص) لا محالة وكذالك عليها كان مطاع من جميع المسلمين ومع ذالك ما صار معزولا فصح ما قلنا ولو أن الناس كلهم أرتدو عن الإسلام و العياذ بالله فأن الإمام لا ينعزل من الإمامة)
sebagian orang berkata,"Jika seorang imam tidak ditaati maka ia bukanlah seorang imam, karena jika seorang imam tidak dapat melakukan pemaksaan maka ia bukanlah seorang imam".
kami (Abu Syakur as-Salimi al-Hanafi) berkata,"Tidak benar, karena ketaatan kepada Imam adalah kewajiban dari Allah, jika mereka tidak mentaatinya maka mereka telah melakukan maksiat, dan maksiat yang mereka lakukan tersebut sama sekali tidak berpengaruh sama sekali (terhadap kedudukan Imam), bukankah kalian melihat, bahwa rasul tidak ditaati pada awal penyebaran Islam, dan beliau saww tidak dapat mengalahkan musuh-musuhnya, mereka telah menentang dan menolak untuk menolong agama yang beliau saww bawa, namun semua itu sama sekali tidak berpengaruh kepada kedudukan beliau sebagai nabi, begitupula halnya dengan imamah. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa seorang imam adalah pengganti rasul.........
silahkan mendownload kitab tersebut di link dibawah ini
http://www.al-mostafa.info/data/arabic/depot3/gap.php?file=i000684.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar