judul blog
Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah
Senin, 29 Juli 2013
DIALOG RASULULLAH SAWW DENGAN SEORANG ATHEIS
Di sini saya akan ceritakan sebuah cerita yang terjadi pada jaman Rasulullah (Saaw). Pada suatu hari beberapa orang atheis (ada sekitar 5 orang atheis semuanya) menemui Rasulullah (Saaw) dan kemudian mereka terlibat dalam pembicaraan yang serius.
Sebagian dari perdebatan Rasulullah itu ialah sebagai berikut:
Rasulullah (saaw):
“Apa yang menjadi alasan kalian. Mengapa kalian percaya bahwa alam semesta ini tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir; dan semua yang ada di alam semesta ini sudah tercipta dari dulu dan akan senantiasa ada selamanya?”
Orang-orang Atheis:
“Kami hanya mempercayai apa-apa yang bisa kami lihat. Karena kami tidak pernah melihat awal dari alam semesta ini, maka kami berkesimpulan bahwa alam semesta ini selalu ada sejak dahulu dan karena kami tidak pernah melihat kemusnahannya, maka kami berkesimpulan bahwa alam semesta ini senantiasa ada dan selamanya ada.”
Rasulullah (saaw):
“Kalau begitu………….apakah kalian pernah melihat alam semesta ini tanpa awal dan tanpa akhir?”
Orang-orang Atheis:
“Tidak, kami tidak pernah melihat alam semesta ini tanpa awal dan tanpa akhir.”
Rasulullah (saaw):
“Lalu bagaimana mungkin kalian mempercayai kekekalan dari alam semesta ini? Dan mengapa kalian tidak memilih pendapat orang yang percaya bahwa alam semesta ini tidak kekal karena ia tidak pernah melihat awal dan akhir dari alam semesta ini?”
Rasulullah (saaw) telah mematahkan keyakinan orang-orang Atheis itu dengan cara yang sangat meyakinkan dan sangat cerdas sekali. Rasulullah (saaw) mematahkan pendapat orang-orang Atheis itu dengan membenturkan keyakinan mereka dengan keyakinan orang-orang lain yang memiliki dasar yang kurang lebih sama dengan kesimpulan yang berbeda. Semua pendapat yang dinyatakan oleh orang-orang Atheis itu dan pendapat yang dimiliki oleh orang-orang lain sama-sama didasarkan atas dasar kesaksian penglihatan. Mereka percaya karena mereka telah melihat.
Mereka berkata: SEEING IS BELIEVING; dengan motto ini jelas kesaksian keduanya sama; akan tetapi kesimpulan mereka berbeda.
Kemudian Rasulullah setelah itu masih larut dalam perbincangan dengan 5 orang atheis itu. Rasullah bertanya kepada mereka.
Rasulullah (saaw):
“Sekarang, katakanlah kepadaku. Apakah waktu (hari) yang telah lewat itu terbatas atau tidak terbatas? Seandainya kalian jawab bahwa waktu yang telah lewat itu tidak terbatas, lalu bagaimana waktu yang baru bisa datang jka waktu yang lewat itu belum lewat, atau tidak pernah lewat, karena tidak terbatas?” “Dan seandainya kalian jawab bahwa waktu itu terbatas maka kalian harus mengatakan bahwa waktu itu tidak kekal atau akan ada akhirnya.”
Orang-orang Atheis:
“Kami mengakui bahwa waktu itu terbatas”
Rasulullah (saaw):
“Lalu, kalian bersikeras mengatakan bahwa alam semesta itu abadi, tidak diciptakan dan tidak terbatas. Apakah kalian menyadari akan akibat dari keyakinan yang kalian anut itu. Padahal kalian sebelumnya sepakat menyatakan bahwa waktu itu terbatas. Lalu apalagi yang bisa kalian sangkal dan apalagi yang kalian akui?”
Orang-orang Atheis itu kemudian bisa menerima apa yang dikatakan oleh Rasulullah (saaw) dan mereka mengakui kesalahan yang telah mereka ikuti. Sebenarnya secara tidak sengaja (atau memang sengaja!) pernyataan Rasulullah ini menunjukkan keterkaitan yang erat antara WAKTU dan MATERI (pembentuk alam semesta)I. Karena kalau tidak, maka Rasulullah (saaw) tidak akan memperbincangkan masalah WAKTU ketika sedang membicarakan MATERI. Dan keindahan dari pembicaraan Rasulullah (saaw) itu akan kelihatan sekali oleh orang-orang yang telah mempelajari teori relativitas khusus dari Albert Einstein.
KEMUNGKINAN BESAR ALBERT EINSTEIN PERNAH MENDENGAR DIALOG RASULULLAH DENGAN 5 ORANG ATHEIS INI, YANG AKHIRNYA MENGGIRING DIA MENJADI SEORANG MUSLIM DI PENGHUJUNG HIDUPNYA. Wallahu ‘alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar