judul blog
Gudang Data Notes dan SS Facebookers Syiah Berikut Beberapa Tulisan Penting Seputar Syiah
Jumat, 25 November 2011
KEUTAMAAN PARA IMAM AHLULBAIT AS DALAM HADIST-HADIST SYIAH
oleh Wiro Sableng pada 5 Juni 2011 jam 13:55
Bismillahirrahamaanirrahiim,Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad,
BUNGKORI SAMA MOSLEM MINGGIR DULU YEH, HADIST SYIAH MO LEWAT :-D
IMAM ALI AS BERTEMU RASULULLAH SETELAH WAFAT BELIAU SAWW
'Ibad bin Sulaiman berkata kepada kami dari ayahnya Sulaiman dari 'Aistam bin Aslam dari Muawiyah ad-Dahni ia berkata,"Abubakar mengunjungi Ali as dan berkata kepada Ali as,"Sesungguhnya Rasul tidak pernah berbicara kepada kami tentang dirimu setelah hari wilayah (al-Ghodier), aku bersaksi bahwa kau adalah maula ku dan aku mengakui itu, aku dan umat Islam telah berserah diri padamu pada masa Rasul masih hidup, Rasul saww juga telah mengabarkan bahwa kau adalah washi, pewaris dan khalifah beliau untuk keluarga dan istri-istri beliau saww, dan tidak ada orang yang memungkiri akan hal itu, dan kau memiliki hak atas warisan Rasul dan terhadap para istri-istrinya, namun Rasul tak pernah mengabarkan kepada kami bahwa kau adalah khalifah umat islam sepeninggal beliau saww, kami tidak menzalimi mu sedikit pun dalam masalah ini, tidak pula kami berdosa kepada Allah dan kamu, ia (perawi) berkata, Imam as berkata,"Jika aku memperlihatkan Rasulullah saww dan beliau saww mengabarkan kepadamu bahwa aku lebih berhak dalam kepemimpinan umat Islam dibanding dengan mu dan jika beliau saww telah mengabarkannya dan kamu tidak turun dan jabatan mu sebagai kholifah apakah kamu mau bersumpah bahwa kau telah menjadi kafir?", Abubakar berkata,"Jika memang aku dapat melihat rasul dan beliau saww mengabarkan tentang masalah ini maka aku setuju", beliau as berkata,"Temuilah aku setelah sholat maghrib!", ia (perawi) berkata,"Lalu Abubakar mendatangi Ali setelah maghrib dan mereka berdua berangkat menuju masjid Quba, pada saat itu mereka melihat Rasul sedang duduk menghadap qiblat, lalu beliau saww bersabda,"Ya Atiq (panggilan untuk Abubakar) telah tetap atas Ali (kepemimpinan setelah ku) namun kau duduk di tempat duduk kekhalifahan padahal aku telah mengabarkanmu tentang hal ini, lepaskan baju (kekhalifahan) itu dan berikanlah kepada Ali, jika tidak maka neraka akan menjadi tempatmu, ia (perawi) berkata,"Kemudian Ali menggandeng tangan Abubakar untuk keluar dari masjid, Nabi berdiri dan berlalu dihadapan mereka berdua, ia (perawi) berkata,"Lalu Imam Ali berangkat untuk menemui Salman dan berkata,"Ya Salman, tahukah kamu, aku dan Abubakar telah bertemu Rasul", Imam menceritakan apa yang terjadi di masjid Quba, Salman berkata,"Sudah tentu Rasul akan bersaksi untukmu dan beliau menganjurkan Abubakar untuk mengembalikan apa yang telah menjadi hakmu", Imam tertawa kecil seraya berkata,"Jika kawannya memperbolehkannya pasti Abubakar akan melakukannya namun demi Allah dia tidak akan mengingatnya sampai hari kiamat karena mereka berdua hanya mendahulukan kepentingan pribadi mereka sendiri", ia berkata,"Lalu Abubakar menemui Umar dan berkata kepada Umar,"Ali telah diperlihatkan Rasul", lalu Abubakar menceritakan apa yang dialaminya bersama Ali di dalam masjid Quba, Umar berkata,"Celakalah kamu, alangkah pendeknya akalmu, demi Allah, kau hanya sebentar disana namun kau sudah terkena sihir Ibnu Abi Kabsyah (maksudnya adalah Rasulullah, panggilan ini adalah panggilan kaum kafir Quraisy kepada Rasul-pentj), apakah kau lupa sihirnya para bani Hasyim?, coba kau renungkan!, bagaimana mungkin orang yang telah mati dapat kembali lagi? Sesungguhnya kau telah tersihir oleh penyihir yang lebih besar dari sihir bani Hasyim, pakailah pakaian ini dan teruskanlah!"(BASHOIRUD DAROJAAT)
PARA IMAM DITAMPAKAN MUSUH-MUSUHNYA DAN MELIHAT MEREKA SETELAH KEMATIAN MEREKA
Muhamad bin Husain berkata kepada kami dari Musa bin Sa'dan dari Husain bin Abul 'Ala dari Harun bin Khorijah dari Yahya bin Ummu Thowil, ia berkata,"Aku menemani Ali bin Husain as dalam perjalanan menuju Mekah, beliau as menunggangi baghalnya dan aku menunggangi unta, kami melewati bukit Dhoj'an lalu tiba-tiba ada seorang pria hitam dengan keadaan lehernya terbelenggu, beliau as berkata, dia berkata,"Ya Ali bin Husain beri aku minum niscaya Allah akan memberikan mu minum, ia (perawi) berkata, beliau as menceritakan kepadaku,"Lalu ia meletakan kepalanya di dada beliau as kemudian menggerakan baghalnya, beliau as berkata,"namun tiba-tiba lelaki yang memegang rantai menariknya seraya berkata,"Jangan beri dia minum!, sesungguhnya Allah tak memberinya minum", ia berkata,"Lalu aku menggerakan untaku dan mengejar Ali bin Husain as, ia berkata, beliau as berkata,"Apa yang telah kau lihat?", sesungguhnya orang yang tadi dibelenggu adalah Muawiyah".(BASHOIRUD DAROJAAT)
ILMU PARA IMAM AS BERSUMBER DAN DIWARISI DARI NABI, MEREKA AS TIDAK PERNAH MENGATAKAN SESUATU MENURUT PENDAPAT MEREKA SENDIRI
Ahmad bin Muhamad berkata kepada kami dari Hasan bin Mahbub dari Abi Hamzah ats-Tsimali dari Jabir, Abu Jafar as berkata,"Ya Jabir, Jika kami mengatakan sesuatu menurut pendapat dan keinginan kami sendiri niscaya kami adalah orang-orang yang binasa, sumber dari perkataan kami ialah berasal dari atsar Rasul saww dan ilmu yang diwariskan turun menurun kepada kami dari beliau saww, kami menyimpannya sebagaimana orang menyimpan emas dan perak mereka". (BASHOIRUD DAROJAAT)
PINTU-PINTU ILMU YANG DIAJARKAN RASUL SAWW KEPADA AMIRUL MUMININ AS
Muhamad bin Husain berkata kepada kami dari Jafar bin Basyir dan Hasan bin Ali bin Faddhol dari Mastna al-Hannath dari Manshur bin Hazim dari Bakr bin Habib dari Abu Jafar as, beliau as berkata, Rasulullah Saww berkata,"Tolong panggilkan kekasihku, lalu Aisyah dan Hafshoh bergegas memanggil ayah-ayah mereka, ketika mereka datang, Rasul saww menutup wajahnya, lalu mereka pergi, dan Rasul membuka kembali wajahnya dan berkata,"Panggilkan kekasihku, Aisyah dan Hafshoh kembali bergegas memanggil ayah-ayah mereka, ketika Abubakar dan Umar datang, Rasul saww menutup wajahnya kembali, kemudian mereka berdua keluar dan berkata kepada Aisyah dan Hafshoh,"Tampaknya bukan kami yang Rasul inginkan", kedua putri mereka berkata,"Benar, tadi Rasul meminta kami memanggilkan kekasihnya dan kami berharap itu adalah kalian berdua", kemudian Ali bin Abi Tholib as datang, Rasul saww menempelkan dada beliau ke dada Ali dan mendekatkan bibirnya ke telinga Ali as dan menyampaikan seribu hadist dan dari setiap hadist akan tersingkap seribu pintu". (BASHOIRUD DAROJAAT)
MUAWIYAH PENULIS WAHYU...???!! GUBRAK..!!
oleh Wiro Sableng pada 23 Juni 2011 jam 15:09
Bismillahirrahmaanirrahiim, Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
Riwayat terpenting yang menetapkan penulisan wahyu oleh Muawiyah diambil dari kitab Hadis Sahih Muslim:
حدثني عَبَّاسُ بن عبد الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَأَحْمَدُ بن جَعْفَرٍ الْمَعْقِرِيُّ قالا حدثنا النَّضْرُ وهو بن مُحَمَّدٍ الْيَمَامِيُّ حدثنا عِكْرِمَةُ حدثنا أبو زُمَيْلٍ حدثني بن عَبَّاسٍ قال كان الْمُسْلِمُونَ لَا يَنْظُرُونَ إلى أبي سُفْيَانَ ولا يُقَاعِدُونَهُ فقال لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يا نَبِيَّ اللَّهِ ثَلَاثٌ أَعْطِنِيهِنَّ قال نعم قال عِنْدِي أَحْسَنُ الْعَرَبِ وَأَجْمَلُهُ أُمُّ حَبِيبَةَ بِنْتُ أبي سُفْيَانَ ازوجكها قال نعم قال وَمُعَاوِيَةُ تَجْعَلُهُ كَاتِبًا بين يَدَيْكَ قال نعم قال وَتُؤَمِّرُنِي حتى أُقَاتِلَ الْكُفَّارَ كما كنت أُقَاتِلُ الْمُسْلِمِينَ قال نعم قال أبو زُمَيْلٍ وَلَوْلَا أَنَّهُ طَلَبَ ذلك من النبي صلى الله عليه وسلم ما أَعْطَاهُ ذلك لِأَنَّهُ لم يَكُنْ يُسْأَلُ شيئا إلا قال نعم .
‘Abbas bin ‘Abdul ‘Azim dan Ahmad bin Ja’far al-Ma’taqiri, telah menceritakan kepada kami mereka berdua berkata, al-Nadhru –ia adalah Ibnu Muhammad al-Yamami- ‘Ikrimah telah menceritakan kepada kami Abu Zumail telah menceritakan kepada kami, Ibnu Abbas telah bercerita kepadaku:
“Dulu kaum Muslimin tidak pernah memberi perhatian dan duduk bersama Abu Sufyan”. Abu Sufyan berkata kepada Nabi (saw): “Wahai nabi Allah, saya punya tiga permintaan dan perhatikanlah”, Nabi bersabda, “Iya”. Dia mengatakan: Aku memiliki Ummu Habibah binti Abu Sufyan, gadis arab terbaik dan tercantik, saya kawinkan ia denganmu”. Nabi bersabda, “Iya”. Dia berkata, “Jadikanlah Muawiyah penulis apa yang ada antara kedua tanganmu (Wahyu). Nabi bersabda, “Iya”. Dia berkata: “Tunjuklah aku menjadi panglima tentara memerangi orang kafir sebagaimana aku telah memerangi Muslimin”. Nabi berkata “Iya”. Berkata Abu Zumail, “Jikalau dia tidak memohonannya daripada Nabi, niscaya permintaannya tidak dikabulkan, kerana nabi tidak menjadikan permintaan itu sesuatu melainkan mengatakan Iya”.
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=25&PID=4629
Nawawi dalam Syarahnya menyatakan:
واعلم أن هذا الحديث من الاحاديث المشهورة بالاشكال ووجه الاشكال أن أبا سفيان إنّما أسلم يوم فتح مكة سنة ثمان من الهجرة وهذا مشهور لا خلاف فيه وكان النبي صلى الله عليه وسلم قد تزّوج أم حبيبة قبل ذلك بزمان طويل.
قال أبو عبيدة وخليفة بن خياط وإبن البرقي والجمهور: تزّوجها سنة ست وقيل سنة سبع … .
قال القاضي: والذي في مسلم هنا أنّه زوّجها أبو سفيان غريب جدّاً وخبرها مع أبي سفيان حين ورد المدينة في حال كفره مشهور ولم يزد القاضي على هذا .
وقال ابن حزم هذا الحديث وهم من بعض الرواة ؛ لأنّه لا خلاف بين الناس أنّ النبي صلى الله عليه وسلم تزّوج أم حبيبة قبل الفتح بدهر وهي بأرض الحبشة وأبوها كافر وفي رواية عن ابن حزم أيضاً أنّه قال: موضوع. قال: والآفة فيه من عِكْرِمَة بن عمار الراوي عن أبي زميل … .
Ini merupakan salah satu hadis yang terkenal bermasalah karena tiada keraguan lagi bahwa Abu Sufyan telah masuk Islam dalam tahun penaklukan kota Makkah yaitu tahun ke-delapan Hijrah.
Abu Ubaidah dan Khalifah bin Khayyat, dan Ibnu al-Barqi dan masih banyak lagi berkata: Rasulullah (saw) menikah dengan Ummu Habibah pada tahun ke-enam dan menurut yang lain pula tahun ke-tujuh Hijrah.
Al-Qadhi berkata: Sungguh aneh Abu Sufyan menikahkannya karena tidak ada keraguan lagi, menurut riwayat pada saat itu Abu Sufyan masih kafir ketika masuk ke kota Madinah dan kisah ini sudah sangat terkenal.
Berkata Ibnu Hazm, hadis ini termasuk riwayat yang diragukan, karana tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi (saw) sudah lama menikahi Ummu Habibah sebelum pembebasan kota Makkah dan ia termasuk di kalangan Muhajirin yang berhijrah ke Habsyah sementara ayahnya masih kafir. Menurut riwayat daripada Ibnu Hazm lagi, beliau berkata: Hadis ini Maudhu’. Masalah di sini ialah seorang yang bernama ‘Ikrimah bin Ammar yang menukilkannya daripada Abi Zumail…
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=34&TOCID=1164
KESIMPULAN
1. Hadist ini bertentangan dengan FAKTA SEJARAH YANG MUTAWATIR karena Rasulullah menikahi Ummu Habibah pada saat Abu Sufyan masih kafir dan sebelum penaklukan kota Mekah adapun masuk Islamnya Abu Sufyan setelah penaklukan kota MekaH sebagaimana di nukil dalam Thobaqot Ibnu Saad
http://www.answersaboutfaith.com/pal/aldalil/akhlak_mohamad/local_al_eman/eman185_107.htm
Ibnu Jauzi dalam kitab Jala ul Afham Fi Fadhli Solah ‘Ala Muhammad Khairul Anam, jilid 1 halaman 243-249 mengungkapkan panjang lebar tentang kelemahan hadist ini, salah satunya ialah bahwa hadist ini bertentangan dengan fakta sejarah yang telah mutawatir
أن قصة تزويج أم حبيبة وهي بأرض الحبشة قد جرت مجرى التواتر كتزويجه (ص) خديجة بمكة وعائشة بمكة وبنائه بعائشة بالمدينة وتزويجه حفصة بالمدينة وصفية عام خيبر وميمونة في عمرة القضية ومثل هذه الوقائع شهرتها عند أهل العلم موجبة لقطعهم بها فلو جاء سند ظاهره الصحة يخالفها عَدُّوه غلطا ولم يلتفتوا إليه ولا يمكنهم مكابرة نفوسهم في ذلك .
Kisah perkawinan Ummu Habibah di bumi Habsyah adalah mutawatir seperti mana perkawinan NAbi saww dengan Khadijah dan Aisyah di Makkah, dengan Hafsah, Safiyah dan Maimunah di Madinah. Fakta ini sudah sangat terkenal dan meyakinkan. Jikalau ada riwayat yang bertentang dengan perkara ini, sudah tentu ianya salah dan tidak boleh diambil..
2. Hadist ini lemah secara sanad karena adanya perawi Ikrimah dan seperti apa yang dikatakan Ibnu Jauzi dalam kitab yang sama seperti tertera diatas.
Begitu pula dzahabi mengatakan dalam mizan al-Itidal juz 3 hal.93 bahwa hadist ini munkar karena ada perawi yang bernama Samak al-Hanafi (Abu Zamil).
Shollu 'alal Mukhtar wa aalihil Athhar
Bismillahirrahmaanirrahiim, Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
Riwayat terpenting yang menetapkan penulisan wahyu oleh Muawiyah diambil dari kitab Hadis Sahih Muslim:
حدثني عَبَّاسُ بن عبد الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَأَحْمَدُ بن جَعْفَرٍ الْمَعْقِرِيُّ قالا حدثنا النَّضْرُ وهو بن مُحَمَّدٍ الْيَمَامِيُّ حدثنا عِكْرِمَةُ حدثنا أبو زُمَيْلٍ حدثني بن عَبَّاسٍ قال كان الْمُسْلِمُونَ لَا يَنْظُرُونَ إلى أبي سُفْيَانَ ولا يُقَاعِدُونَهُ فقال لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يا نَبِيَّ اللَّهِ ثَلَاثٌ أَعْطِنِيهِنَّ قال نعم قال عِنْدِي أَحْسَنُ الْعَرَبِ وَأَجْمَلُهُ أُمُّ حَبِيبَةَ بِنْتُ أبي سُفْيَانَ ازوجكها قال نعم قال وَمُعَاوِيَةُ تَجْعَلُهُ كَاتِبًا بين يَدَيْكَ قال نعم قال وَتُؤَمِّرُنِي حتى أُقَاتِلَ الْكُفَّارَ كما كنت أُقَاتِلُ الْمُسْلِمِينَ قال نعم قال أبو زُمَيْلٍ وَلَوْلَا أَنَّهُ طَلَبَ ذلك من النبي صلى الله عليه وسلم ما أَعْطَاهُ ذلك لِأَنَّهُ لم يَكُنْ يُسْأَلُ شيئا إلا قال نعم .
‘Abbas bin ‘Abdul ‘Azim dan Ahmad bin Ja’far al-Ma’taqiri, telah menceritakan kepada kami mereka berdua berkata, al-Nadhru –ia adalah Ibnu Muhammad al-Yamami- ‘Ikrimah telah menceritakan kepada kami Abu Zumail telah menceritakan kepada kami, Ibnu Abbas telah bercerita kepadaku:
“Dulu kaum Muslimin tidak pernah memberi perhatian dan duduk bersama Abu Sufyan”. Abu Sufyan berkata kepada Nabi (saw): “Wahai nabi Allah, saya punya tiga permintaan dan perhatikanlah”, Nabi bersabda, “Iya”. Dia mengatakan: Aku memiliki Ummu Habibah binti Abu Sufyan, gadis arab terbaik dan tercantik, saya kawinkan ia denganmu”. Nabi bersabda, “Iya”. Dia berkata, “Jadikanlah Muawiyah penulis apa yang ada antara kedua tanganmu (Wahyu). Nabi bersabda, “Iya”. Dia berkata: “Tunjuklah aku menjadi panglima tentara memerangi orang kafir sebagaimana aku telah memerangi Muslimin”. Nabi berkata “Iya”. Berkata Abu Zumail, “Jikalau dia tidak memohonannya daripada Nabi, niscaya permintaannya tidak dikabulkan, kerana nabi tidak menjadikan permintaan itu sesuatu melainkan mengatakan Iya”.
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=25&PID=4629
Nawawi dalam Syarahnya menyatakan:
واعلم أن هذا الحديث من الاحاديث المشهورة بالاشكال ووجه الاشكال أن أبا سفيان إنّما أسلم يوم فتح مكة سنة ثمان من الهجرة وهذا مشهور لا خلاف فيه وكان النبي صلى الله عليه وسلم قد تزّوج أم حبيبة قبل ذلك بزمان طويل.
قال أبو عبيدة وخليفة بن خياط وإبن البرقي والجمهور: تزّوجها سنة ست وقيل سنة سبع … .
قال القاضي: والذي في مسلم هنا أنّه زوّجها أبو سفيان غريب جدّاً وخبرها مع أبي سفيان حين ورد المدينة في حال كفره مشهور ولم يزد القاضي على هذا .
وقال ابن حزم هذا الحديث وهم من بعض الرواة ؛ لأنّه لا خلاف بين الناس أنّ النبي صلى الله عليه وسلم تزّوج أم حبيبة قبل الفتح بدهر وهي بأرض الحبشة وأبوها كافر وفي رواية عن ابن حزم أيضاً أنّه قال: موضوع. قال: والآفة فيه من عِكْرِمَة بن عمار الراوي عن أبي زميل … .
Ini merupakan salah satu hadis yang terkenal bermasalah karena tiada keraguan lagi bahwa Abu Sufyan telah masuk Islam dalam tahun penaklukan kota Makkah yaitu tahun ke-delapan Hijrah.
Abu Ubaidah dan Khalifah bin Khayyat, dan Ibnu al-Barqi dan masih banyak lagi berkata: Rasulullah (saw) menikah dengan Ummu Habibah pada tahun ke-enam dan menurut yang lain pula tahun ke-tujuh Hijrah.
Al-Qadhi berkata: Sungguh aneh Abu Sufyan menikahkannya karena tidak ada keraguan lagi, menurut riwayat pada saat itu Abu Sufyan masih kafir ketika masuk ke kota Madinah dan kisah ini sudah sangat terkenal.
Berkata Ibnu Hazm, hadis ini termasuk riwayat yang diragukan, karana tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi (saw) sudah lama menikahi Ummu Habibah sebelum pembebasan kota Makkah dan ia termasuk di kalangan Muhajirin yang berhijrah ke Habsyah sementara ayahnya masih kafir. Menurut riwayat daripada Ibnu Hazm lagi, beliau berkata: Hadis ini Maudhu’. Masalah di sini ialah seorang yang bernama ‘Ikrimah bin Ammar yang menukilkannya daripada Abi Zumail…
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=34&TOCID=1164
KESIMPULAN
1. Hadist ini bertentangan dengan FAKTA SEJARAH YANG MUTAWATIR karena Rasulullah menikahi Ummu Habibah pada saat Abu Sufyan masih kafir dan sebelum penaklukan kota Mekah adapun masuk Islamnya Abu Sufyan setelah penaklukan kota MekaH sebagaimana di nukil dalam Thobaqot Ibnu Saad
http://www.answersaboutfaith.com/pal/aldalil/akhlak_mohamad/local_al_eman/eman185_107.htm
Ibnu Jauzi dalam kitab Jala ul Afham Fi Fadhli Solah ‘Ala Muhammad Khairul Anam, jilid 1 halaman 243-249 mengungkapkan panjang lebar tentang kelemahan hadist ini, salah satunya ialah bahwa hadist ini bertentangan dengan fakta sejarah yang telah mutawatir
أن قصة تزويج أم حبيبة وهي بأرض الحبشة قد جرت مجرى التواتر كتزويجه (ص) خديجة بمكة وعائشة بمكة وبنائه بعائشة بالمدينة وتزويجه حفصة بالمدينة وصفية عام خيبر وميمونة في عمرة القضية ومثل هذه الوقائع شهرتها عند أهل العلم موجبة لقطعهم بها فلو جاء سند ظاهره الصحة يخالفها عَدُّوه غلطا ولم يلتفتوا إليه ولا يمكنهم مكابرة نفوسهم في ذلك .
Kisah perkawinan Ummu Habibah di bumi Habsyah adalah mutawatir seperti mana perkawinan NAbi saww dengan Khadijah dan Aisyah di Makkah, dengan Hafsah, Safiyah dan Maimunah di Madinah. Fakta ini sudah sangat terkenal dan meyakinkan. Jikalau ada riwayat yang bertentang dengan perkara ini, sudah tentu ianya salah dan tidak boleh diambil..
2. Hadist ini lemah secara sanad karena adanya perawi Ikrimah dan seperti apa yang dikatakan Ibnu Jauzi dalam kitab yang sama seperti tertera diatas.
Begitu pula dzahabi mengatakan dalam mizan al-Itidal juz 3 hal.93 bahwa hadist ini munkar karena ada perawi yang bernama Samak al-Hanafi (Abu Zamil).
Shollu 'alal Mukhtar wa aalihil Athhar
MENINGGIKAN SUARA DIHADAPAN RASUL=DIHAPUS SEMUA (PAHALA) AMAL
oleh Wiro Sableng pada 29 Juni 2011 jam 15:09
Bismillahirrohmaanirrohiim, Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
1. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH KAMU MENDAHULUI ALLAH DAN RASULNYA dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-Hujarat 1)
SEBAB TURUNNYA AYAT INI DALAM HADIST BUKHORI
صحيح البخاري - كِتَاب تَفْسِيرِ الْقُرْآنِ - سُورَةُ الْحُجُرَاتِ - بَاب إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
بَاب إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
4566 حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُمْ أَنَّهُ قَدِمَ رَكْبٌ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَمِّرْ الْقَعْقَاعَ بْنَ مَعْبَدٍ وَقَالَ عُمَرُ بَلْ أَمِّرْ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ مَا أَرَدْتَ إِلَى أَوْ إِلَّا خِلَافِي فَقَالَ عُمَرُ مَا أَرَدْتُ خِلَافَكَ فَتَمَارَيَا حَتَّى ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فَنَزَلَ فِي ذَلِكَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ حَتَّى انْقَضَتْ الْآيَةُ
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=%D9%84%D8%A7+%D8%AA%D9%82%D8%AF%D9%85%D9%88%D8%A7+%D8%A8%D9%8A%D9%86+%D9%8A%D8%AF%D9%8A+%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87&Type=phrase&Level=exact&ID=339259&Return=http%3a%2f%2fhadith.al-islam.com%2fPortals%2fal-islam_com%2floader.aspx%3fpageid%3d236%26Words%3d%D9%84%D8%A7%2b%D8%AA%D9%82%D8%AF%D9%85%D9%88%D8%A7%2b%D8%A8%D9%8A%D9%86%2b%D9%8A%D8%AF%D9%8A%2b%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%26Level%3dexact%26Type%3dphrase%26SectionID%3d2%26Page%3d0
Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Muhamad telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhamad, telah menceritakan kepada kami dari Hajjaj dari Ibnu Juraij dia berkata: telah mengabarkan kepadaku Ibnu Mulaikah bahwa Abdullah bin Zubair mengabarkan kepadanya, ketika datang kepada Rasul utusan dari Bani Tamim, Abubakar berkata"Angkatlah al-Qo'qoo' bin Ma'bad", sedangkan Umar berkata,"Angkatlah al-Aqro bin Habis". Maka Abubakar berkata kepada umar, apakah kamu ingin menyelisihku?", Umar berkata,"Saya tidak menginginkannya, lalu keduanya berdebat sehingga suaranya meninggi. Maka turunlah ayat,"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya...hingga akhir ayat
NB. BUKHORI MEMASUKANNYA HADIST INI DALAM BAB "ORANG-ORANG YANG MEMANGGILMU DARI LUAR KAMARMU ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK BERAKAL"..HEMMM...!!
2. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH KAMU MENINGGIKAN SUARAMU LEBIH DARI SUARA NABI, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, AGAR TIDAK DIHAPUS (PAHALA) AMALMU SEDANGKAN KAMU TIDAK MENYADARI (al-Hujarat 2)
SEBAB TURUNNYA AYAT INI DALAM HADIST BUKHORI
بَاب لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ الْآيَةَ تَشْعُرُونَ تَعْلَمُونَ وَمِنْهُ الشَّاعِرُ
4564 حَدَّثَنَا يَسَرَةُ بْنُ صَفْوَانَ بْنِ جَمِيلٍ اللَّخْمِيُّ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ كَادَ الْخَيِّرَانِ أَنْ يَهْلِكَا أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا رَفَعَا أَصْوَاتَهُمَا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ عَلَيْهِ رَكْبُ بَنِي تَمِيمٍ فَأَشَارَ أَحَدُهُمَا بِالْأَقْرَعِ بْنِ حَابِسٍ أَخِي بَنِي مُجَاشِعٍ وَأَشَارَ الْآخَرُ بِرَجُلٍ آخَرَ قَالَ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُ اسْمَهُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لِعُمَرَ مَا أَرَدْتَ إِلَّا خِلَافِي قَالَ مَا أَرَدْتُ خِلَافَكَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فِي ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ الْآيَةَ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ فَمَا كَانَ عُمَرُ يُسْمِعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ هَذِهِ الْآيَةِ حَتَّى يَسْتَفْهِمَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ ذَلِكَ عَنْ أَبِيهِ يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=24&PID=4606
Telah menceritakan kepada kami Yasaroh bin Shofwan bin Jamil al-lakhmi telah menceritakan kepada kami nafi' bin Umar dari Ibnu Mulaikah dia berkata, hampir saja dua orang terbaik binasa, yaitu Abubakar dan Umar keduanya mengangkat suara mereka dihadapan Nabi saw, yaitu tatkala datang utusan kepada NAbi saw dari bani Tamim. Salah satu dari keduanya menunjuk al-Aqro' bin habis al-Handzali, saudara Bani Mujasyi dana yang lain menunjuk yang lainnya, Abubakar berkata kepad Umar,"Sesungguhnya kau hanya ingin menyelisihku". Umar berkata,"Saya tidak menginginkannya", lalu kedua orang tersebut suaranya meninggi di sisi Nabi saw maka turunlah ayat," Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, ibnu Zubair berkata, maka Umar setelah turun ayat itu tidaklah mendengar perkataan Rasul saw hinggaa betul-betul memahaminya. Dan ibnu zubair menyebutkan hal itu dari bapaknya yaitu Abubakar".
Wassalam, Bihaqqi Muhamad wa aali Muhammad.
Bismillahirrohmaanirrohiim, Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
1. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH KAMU MENDAHULUI ALLAH DAN RASULNYA dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (al-Hujarat 1)
SEBAB TURUNNYA AYAT INI DALAM HADIST BUKHORI
صحيح البخاري - كِتَاب تَفْسِيرِ الْقُرْآنِ - سُورَةُ الْحُجُرَاتِ - بَاب إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
بَاب إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
4566 حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُمْ أَنَّهُ قَدِمَ رَكْبٌ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَمِّرْ الْقَعْقَاعَ بْنَ مَعْبَدٍ وَقَالَ عُمَرُ بَلْ أَمِّرْ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ مَا أَرَدْتَ إِلَى أَوْ إِلَّا خِلَافِي فَقَالَ عُمَرُ مَا أَرَدْتُ خِلَافَكَ فَتَمَارَيَا حَتَّى ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فَنَزَلَ فِي ذَلِكَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ حَتَّى انْقَضَتْ الْآيَةُ
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=%D9%84%D8%A7+%D8%AA%D9%82%D8%AF%D9%85%D9%88%D8%A7+%D8%A8%D9%8A%D9%86+%D9%8A%D8%AF%D9%8A+%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87&Type=phrase&Level=exact&ID=339259&Return=http%3a%2f%2fhadith.al-islam.com%2fPortals%2fal-islam_com%2floader.aspx%3fpageid%3d236%26Words%3d%D9%84%D8%A7%2b%D8%AA%D9%82%D8%AF%D9%85%D9%88%D8%A7%2b%D8%A8%D9%8A%D9%86%2b%D9%8A%D8%AF%D9%8A%2b%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%26Level%3dexact%26Type%3dphrase%26SectionID%3d2%26Page%3d0
Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Muhamad telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhamad, telah menceritakan kepada kami dari Hajjaj dari Ibnu Juraij dia berkata: telah mengabarkan kepadaku Ibnu Mulaikah bahwa Abdullah bin Zubair mengabarkan kepadanya, ketika datang kepada Rasul utusan dari Bani Tamim, Abubakar berkata"Angkatlah al-Qo'qoo' bin Ma'bad", sedangkan Umar berkata,"Angkatlah al-Aqro bin Habis". Maka Abubakar berkata kepada umar, apakah kamu ingin menyelisihku?", Umar berkata,"Saya tidak menginginkannya, lalu keduanya berdebat sehingga suaranya meninggi. Maka turunlah ayat,"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya...hingga akhir ayat
NB. BUKHORI MEMASUKANNYA HADIST INI DALAM BAB "ORANG-ORANG YANG MEMANGGILMU DARI LUAR KAMARMU ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK BERAKAL"..HEMMM...!!
2. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH KAMU MENINGGIKAN SUARAMU LEBIH DARI SUARA NABI, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, AGAR TIDAK DIHAPUS (PAHALA) AMALMU SEDANGKAN KAMU TIDAK MENYADARI (al-Hujarat 2)
SEBAB TURUNNYA AYAT INI DALAM HADIST BUKHORI
بَاب لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ الْآيَةَ تَشْعُرُونَ تَعْلَمُونَ وَمِنْهُ الشَّاعِرُ
4564 حَدَّثَنَا يَسَرَةُ بْنُ صَفْوَانَ بْنِ جَمِيلٍ اللَّخْمِيُّ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ كَادَ الْخَيِّرَانِ أَنْ يَهْلِكَا أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا رَفَعَا أَصْوَاتَهُمَا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ عَلَيْهِ رَكْبُ بَنِي تَمِيمٍ فَأَشَارَ أَحَدُهُمَا بِالْأَقْرَعِ بْنِ حَابِسٍ أَخِي بَنِي مُجَاشِعٍ وَأَشَارَ الْآخَرُ بِرَجُلٍ آخَرَ قَالَ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُ اسْمَهُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لِعُمَرَ مَا أَرَدْتَ إِلَّا خِلَافِي قَالَ مَا أَرَدْتُ خِلَافَكَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فِي ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ الْآيَةَ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ فَمَا كَانَ عُمَرُ يُسْمِعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ هَذِهِ الْآيَةِ حَتَّى يَسْتَفْهِمَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ ذَلِكَ عَنْ أَبِيهِ يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=24&PID=4606
Telah menceritakan kepada kami Yasaroh bin Shofwan bin Jamil al-lakhmi telah menceritakan kepada kami nafi' bin Umar dari Ibnu Mulaikah dia berkata, hampir saja dua orang terbaik binasa, yaitu Abubakar dan Umar keduanya mengangkat suara mereka dihadapan Nabi saw, yaitu tatkala datang utusan kepada NAbi saw dari bani Tamim. Salah satu dari keduanya menunjuk al-Aqro' bin habis al-Handzali, saudara Bani Mujasyi dana yang lain menunjuk yang lainnya, Abubakar berkata kepad Umar,"Sesungguhnya kau hanya ingin menyelisihku". Umar berkata,"Saya tidak menginginkannya", lalu kedua orang tersebut suaranya meninggi di sisi Nabi saw maka turunlah ayat," Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, ibnu Zubair berkata, maka Umar setelah turun ayat itu tidaklah mendengar perkataan Rasul saw hinggaa betul-betul memahaminya. Dan ibnu zubair menyebutkan hal itu dari bapaknya yaitu Abubakar".
Wassalam, Bihaqqi Muhamad wa aali Muhammad.
SHAHIFAH / KITAB ALI AS, DIWARISKAN KEPADA SIAPA...??
oleh Wiro Sableng pada 19 September 2011 jam 13:14
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
رأيت عليا رضي الله عنه على المنبر يخطب وعليه سيف حليته حديد فسمعته يقول : والله ما عندنا كتاب نقرؤه عليكم إلا كتاب الله تعالى وهذه الصحيفة أعطانيها رسول الله صلى الله عليه وسلم فيها فرائض الصدقة قال : لصحيفة معلقة في سيفه
الراوي: طارق بن شهاب الأحمسي المحدث: أحمد شاكر - المصدر: مسند أحمد - الصفحة أو الرقم: 2/200
خلاصة حكم المحدث: إسناده صحيح
Aku melihat Ali berkhutbah diatas mimbar dan beliau menggenggam pedang yang hiasannya terbuat dari besi, beliau as berkata,”Demi Allah, tidak ada kitab yang kami bacakan kepada kalian kecuali kitab Allah dan shahifah ini yang diberikan oleh Rasul saww, didalamnya terdapat kewajiban-kewajiban sedekah, Thariq (perawi) berkata,”Dan sahifah tersebut tergantung di pedang Ali”. (Musnad Ahmad 2-200) dengan sanad yang sahih.
http://www.dorar.net/enc/hadith&skeys=%D8%B9%D9%84%D9%8A%D8%A7%20&s%5B%5D=13482&d%5B%5D=2&page=2?pda
حدثنا عبد الله، حدثني أبي هاشم بن القاسم، ثنا شريك عن مخارق بن طارق بن شهاب. قال: شهدت علياً (رضي الله عنه) وهو يقول على المنبر: والله ما عندنا كتاب نقرأه عليكم إلاَّ كتاب الله تعالى وهذه الصحيفة معلقة بسيفه، أخذتها من رسول الله (صلّى الله عليه وآله)، فيها فرائض الصدقة، معلقة بسيفٍ له، حليته حديد أو قال: لكرامة حديد، أي
حلقة
Abdullah berkata kepada kami, Abu hasyim bin Qosim berkata kepadaku, Syarik berkata dari Mukhoriq bin Thoriq bin Syihab, ia berkata, Aku menyaksikan Ali berkhutbah dari atas mimbar,”Demi Allah, kami tidak memiliki kitab yang akan kami bacakan kepada kalian kecuali (bersumber dari) kitab Allah dan shahifah ini, yang menggantung di pedang beliau (saww) aku mengambilnya dari Rasul saaww, (dan dalam sahifah tersebut) terdapat kewajiban sedekah (zakat), (pada saat itu sahifah tersebut) menggantung di pedang Rasul saww......(Musnad Ahmad 1/100 dan 102)
SAHIFAH TERSEBUT HANYA KHUSUS UNTUK ALI
(حدثنا عبد الله حدثني أبي، ثنا محمد بن جعفر، ثنا شعبة، سمعتُ القاسم بن أبي برزة يحدث عن أبي الطفيل قال: سئل علي (رضي الله عنه)، هل خصكم رسول الله (صلّى الله عليه وآله) بشيء فقال: خصَّنا رسول الله (صلّى الله عليه وآله) بشيء لم يعم الناس كافة إلاَّ ما كان في قراب سيفي هذا قال: فأخرج صحيفة مكتوب فيها، لعن الله من ذبح لغير الله، ولعن الله من سرق منار الأرض، ولعن الله من لعن والده، ولعن الله من آوى محدثاً)
Abdullah berkata kepada kami,ayahku berkata, Muhamad bin jafar berkta, Syubah berkata, aku mendengar Qosim bin Abi Barzah berbicara kepada Abu Thufail, ia berkata,”Ali pernah ditanya, Apakah Rasul mengkhususkan kamu sesuatu?”, beliau as berkata,”Rasul mengkhususkanku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada orang lain, yaitu sesuatu yang ada di sarung pedangku ini”, Qosim berkata,”Lalu Ali as mengeluarkan lembaran (sahifah) yang tertulis di dalamnya, Allah melaknat bagi siapa saja yang membunuh bukan karena Allah...... (musnad Ahmad 1/126)
- (... سئل يحيى بن معين عن كتاب عمرو بن حزن، ثم سئل عن كتاب علي (عليه السلام) إنه قال: ليس عندي من رسول الله إلاَّ هذا الكتاب؟! فقال: كتاب علي بن أبي طالب هذا أثبت من كتاب عمرو بن حزم)
Yahya bin Muin pernah ditanya tentang kitab Amr bin Hamz, kemudian ia ditanya juga tentang kitab Ali yang mengatakan bahwa kitab itu diwarisi dari Rasul saww, lalu Yahya berkata,”Kitab Ali ini lebih memiliki ketetapan dibanding kitab Amr bin Hazm.(Kanzul Ummal 3/87)
Dalam riwayat dan atsar diatas telah ditetapkan bahwa Ali as memiliki kitab atau sahifah yang diwariskannya dari Rasul saww dan ternyata kita dapati pula bahwa kitab yang sama berada digenggaman para Imam Ahlulbait as.
عن ابي بصير قال : أخرج إلي أبو جعفر صحيفة فيها الحلال والحرام والفرايض ، قلت : ما هذه ؟ قال : هذه إملاء رسول الله ( ص ) وخطه علي بيده
Dari Abu Bashir, ia berkata,”Abu Jafar as (Imam Baqir as) mengeluarkan sebuah lembaran yang terdapat didalamnya halal dan haram dan juga hal-hal yang diwajibkan, lalu aku bertanya,”Lembaran apakah itu?, beliau as menjawab,”Ini adalah sesuatu yang didiktekan Rasul saww kepada Ali as, dan Ali menulisnya sendiri dengan tangannya...(Bashoir 144)
وعن معتب قال : اخرج الينا أبو عبد الله صحيفة عتيقة من صحف على ( ع ) فإذا فيها ما نقول إذا جلسنا نتشهد
dari Ma’tab, ia berkata,”Abu Abdillah as (Imam Jafar as) memperlihatkan kepada kami sebuah sahifah usang yang diwariskan dari Ali as, didalamnya terdapat apa yang kami katakan, lalu kami duduk dan menguacapkan syahadat. (Bashoird Darojat 145/22)
penutup
Nah, jangan heran yah kalau ilmu syiah itu lebih berkualitas daripada ilmu dari orang seberang karena memang ilmunya bersumber dari manusia yang memiliki kelebihan khusus yang tidak dimiliki sahabat lainnya, dalam sebuah hadist dikatakan:
حدثنا محمد بن سهل بن الصباح الأصفهاني، حدثنا أحمد بن الفرات الرازي، حدثنا سهل بن عبد ربه السندي الرازي، حدثنا عمرو بن أبي قيس، عن مطرف بن طريف، عن المنهال بن عمرو التميمي، عن ابن عباس قال: كنا نتحدث إن النبي (صلى الله عليه وآله) عهد إلى علي سبعين عهداً لم يعهدها إلى غيره)
Muhamad bin Sahl bin Shobah al-isfahani berkata kepada kami, ahmad bin al-Furot ar-Rozi berkata kepada kami, Sahl bin Abdu Rabbuh as-Sindi ar-Rozi berkata kepada kami, Amr bin Abi Qois berkata kepada kami dari Mathrof bin Thorif dari Minhal bin Amr at-Tamimi dari Ibnu Abbas, ia berkata,"Kami berkata bahwa Nabi saww memberikan kepada Ali 70 kelebihan yang tidak diberikannya kepada selain Ali. (at-Tobroni Shogir 2/69).
Wassalam,
Allahumma Shollu alan Nabi wa aalih
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
رأيت عليا رضي الله عنه على المنبر يخطب وعليه سيف حليته حديد فسمعته يقول : والله ما عندنا كتاب نقرؤه عليكم إلا كتاب الله تعالى وهذه الصحيفة أعطانيها رسول الله صلى الله عليه وسلم فيها فرائض الصدقة قال : لصحيفة معلقة في سيفه
الراوي: طارق بن شهاب الأحمسي المحدث: أحمد شاكر - المصدر: مسند أحمد - الصفحة أو الرقم: 2/200
خلاصة حكم المحدث: إسناده صحيح
Aku melihat Ali berkhutbah diatas mimbar dan beliau menggenggam pedang yang hiasannya terbuat dari besi, beliau as berkata,”Demi Allah, tidak ada kitab yang kami bacakan kepada kalian kecuali kitab Allah dan shahifah ini yang diberikan oleh Rasul saww, didalamnya terdapat kewajiban-kewajiban sedekah, Thariq (perawi) berkata,”Dan sahifah tersebut tergantung di pedang Ali”. (Musnad Ahmad 2-200) dengan sanad yang sahih.
http://www.dorar.net/enc/hadith&skeys=%D8%B9%D9%84%D9%8A%D8%A7%20&s%5B%5D=13482&d%5B%5D=2&page=2?pda
حدثنا عبد الله، حدثني أبي هاشم بن القاسم، ثنا شريك عن مخارق بن طارق بن شهاب. قال: شهدت علياً (رضي الله عنه) وهو يقول على المنبر: والله ما عندنا كتاب نقرأه عليكم إلاَّ كتاب الله تعالى وهذه الصحيفة معلقة بسيفه، أخذتها من رسول الله (صلّى الله عليه وآله)، فيها فرائض الصدقة، معلقة بسيفٍ له، حليته حديد أو قال: لكرامة حديد، أي
حلقة
Abdullah berkata kepada kami, Abu hasyim bin Qosim berkata kepadaku, Syarik berkata dari Mukhoriq bin Thoriq bin Syihab, ia berkata, Aku menyaksikan Ali berkhutbah dari atas mimbar,”Demi Allah, kami tidak memiliki kitab yang akan kami bacakan kepada kalian kecuali (bersumber dari) kitab Allah dan shahifah ini, yang menggantung di pedang beliau (saww) aku mengambilnya dari Rasul saaww, (dan dalam sahifah tersebut) terdapat kewajiban sedekah (zakat), (pada saat itu sahifah tersebut) menggantung di pedang Rasul saww......(Musnad Ahmad 1/100 dan 102)
SAHIFAH TERSEBUT HANYA KHUSUS UNTUK ALI
(حدثنا عبد الله حدثني أبي، ثنا محمد بن جعفر، ثنا شعبة، سمعتُ القاسم بن أبي برزة يحدث عن أبي الطفيل قال: سئل علي (رضي الله عنه)، هل خصكم رسول الله (صلّى الله عليه وآله) بشيء فقال: خصَّنا رسول الله (صلّى الله عليه وآله) بشيء لم يعم الناس كافة إلاَّ ما كان في قراب سيفي هذا قال: فأخرج صحيفة مكتوب فيها، لعن الله من ذبح لغير الله، ولعن الله من سرق منار الأرض، ولعن الله من لعن والده، ولعن الله من آوى محدثاً)
Abdullah berkata kepada kami,ayahku berkata, Muhamad bin jafar berkta, Syubah berkata, aku mendengar Qosim bin Abi Barzah berbicara kepada Abu Thufail, ia berkata,”Ali pernah ditanya, Apakah Rasul mengkhususkan kamu sesuatu?”, beliau as berkata,”Rasul mengkhususkanku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada orang lain, yaitu sesuatu yang ada di sarung pedangku ini”, Qosim berkata,”Lalu Ali as mengeluarkan lembaran (sahifah) yang tertulis di dalamnya, Allah melaknat bagi siapa saja yang membunuh bukan karena Allah...... (musnad Ahmad 1/126)
- (... سئل يحيى بن معين عن كتاب عمرو بن حزن، ثم سئل عن كتاب علي (عليه السلام) إنه قال: ليس عندي من رسول الله إلاَّ هذا الكتاب؟! فقال: كتاب علي بن أبي طالب هذا أثبت من كتاب عمرو بن حزم)
Yahya bin Muin pernah ditanya tentang kitab Amr bin Hamz, kemudian ia ditanya juga tentang kitab Ali yang mengatakan bahwa kitab itu diwarisi dari Rasul saww, lalu Yahya berkata,”Kitab Ali ini lebih memiliki ketetapan dibanding kitab Amr bin Hazm.(Kanzul Ummal 3/87)
Dalam riwayat dan atsar diatas telah ditetapkan bahwa Ali as memiliki kitab atau sahifah yang diwariskannya dari Rasul saww dan ternyata kita dapati pula bahwa kitab yang sama berada digenggaman para Imam Ahlulbait as.
عن ابي بصير قال : أخرج إلي أبو جعفر صحيفة فيها الحلال والحرام والفرايض ، قلت : ما هذه ؟ قال : هذه إملاء رسول الله ( ص ) وخطه علي بيده
Dari Abu Bashir, ia berkata,”Abu Jafar as (Imam Baqir as) mengeluarkan sebuah lembaran yang terdapat didalamnya halal dan haram dan juga hal-hal yang diwajibkan, lalu aku bertanya,”Lembaran apakah itu?, beliau as menjawab,”Ini adalah sesuatu yang didiktekan Rasul saww kepada Ali as, dan Ali menulisnya sendiri dengan tangannya...(Bashoir 144)
وعن معتب قال : اخرج الينا أبو عبد الله صحيفة عتيقة من صحف على ( ع ) فإذا فيها ما نقول إذا جلسنا نتشهد
dari Ma’tab, ia berkata,”Abu Abdillah as (Imam Jafar as) memperlihatkan kepada kami sebuah sahifah usang yang diwariskan dari Ali as, didalamnya terdapat apa yang kami katakan, lalu kami duduk dan menguacapkan syahadat. (Bashoird Darojat 145/22)
penutup
Nah, jangan heran yah kalau ilmu syiah itu lebih berkualitas daripada ilmu dari orang seberang karena memang ilmunya bersumber dari manusia yang memiliki kelebihan khusus yang tidak dimiliki sahabat lainnya, dalam sebuah hadist dikatakan:
حدثنا محمد بن سهل بن الصباح الأصفهاني، حدثنا أحمد بن الفرات الرازي، حدثنا سهل بن عبد ربه السندي الرازي، حدثنا عمرو بن أبي قيس، عن مطرف بن طريف، عن المنهال بن عمرو التميمي، عن ابن عباس قال: كنا نتحدث إن النبي (صلى الله عليه وآله) عهد إلى علي سبعين عهداً لم يعهدها إلى غيره)
Muhamad bin Sahl bin Shobah al-isfahani berkata kepada kami, ahmad bin al-Furot ar-Rozi berkata kepada kami, Sahl bin Abdu Rabbuh as-Sindi ar-Rozi berkata kepada kami, Amr bin Abi Qois berkata kepada kami dari Mathrof bin Thorif dari Minhal bin Amr at-Tamimi dari Ibnu Abbas, ia berkata,"Kami berkata bahwa Nabi saww memberikan kepada Ali 70 kelebihan yang tidak diberikannya kepada selain Ali. (at-Tobroni Shogir 2/69).
Wassalam,
Allahumma Shollu alan Nabi wa aalih
KEPEDULIAN PENUH PARA IMAM-IMAM AHLULBAIT AS TERHADAP HADIST
oleh Wiro Sableng pada 20 September 2011 jam 14:35
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad
1 - بسنده عن أبي بصير قال: سمعت أبا عبد الله عليه السلام يقول : اكتبوا فانكم لا تحفظون حتى تكتبوا .
Dengan sanad dari Abu Bashir, ia berkata,"Aku mendengar Abu Abdillah as berkata,"Tulislah, karena kalian tidak akan dapat menghapal tanpa kalian menulis!".
2 - وفيه بسنده عن عبيد بن زرارة قال: قال أبو عبد الله عليه السلام : احتفظوا بكتبكم فإنكم سوف تحتاجون إليها .
Dengan sanad dari Abaid bin Zuroroh, ia berkata,"Jagalah kitab-kitab kalian, sesungguhnya kalian akan terus membutuhkannya!".
3 - وعن المفضل بن عمر ، قال : قال لي أبو عبد الله عليه السلام : اكتب وبث علمك في إخوانك ، فإن مت فأورث كتبك بنيك ، فإنه يأتي على الناس زمان هرج لا يأنسون فيه بكتبهم .
Dari Mufaddhol bin Umar, ia berkata, Abu Abdillah as berkata,"Tulis dan sebarkanlah ilmumu kepada ikhwanmu, jika kamu mati maka wariskanlah kitab-kitabmu ke anak-anakmu, karena akan datang kepada manusia suatu zaman kesusahan dan mereka tidak akan bersandar kecuali kepada kitab-kitab mereka".
4 - عن محمد بن الحسن بن أبي خالد شينولة قال: قلت لأبي جعفر الثاني عليه السلام : جعلت فداك إن مشايخنا رووا عن أبي جعفر وأبي عبد الله عليهما السلام وكانت التقية شديدة فكتموا كتبهم ولم ترو عنهم فلما ماتوا صارت الكتب إلينا فقال: حدثوا بها فإنها حق *
dari Muhamad bin Hasan bin Abi Kholid Syainulah, ia berkata, aku bertanya kepada Abu Jafar ats-Tsani as (Imam Ali al-Hadi as),"Demi diriku yang menjadi tebusanmu, para guru-guru kami mewriwayatkan dari Abu jafar as (Imam al-Baqir as) dan Abu Abdillah as (Imam Jafar as-Shodiq as), dan pada saat itu mereka melakukan taqiyah dngan sangat ketat sekali, mereka menyembunyikan kitab-kitab mereka dan tidak ada yang diriwayatkan dari mereka, ketika mereka meninggal dunia maka kitab-kitab tersebut berada di tangan kami", lalu Imam as berkata,"Berbicaralah dengan kitab-kitab tersebut, karena itu adalah benar!".
NAH SEKARANG KITA LIAT YUK, SEJAUH MANA KEPEDULIAN SANG PENDEKAR HADIST (BUKHORI) TERHADAP HADIST-HADIST RASUL SAWW....
CEKIBROT...!!
قال محمد بن الأزهر السجستاني: كنت في مجلس سليمان بن حرب والبخاري معنا يسمع ولا يكتب فقيل لبعضهم
ماله لا يكتب فقال يرجع إلى بخاري ويكتب من حفظه
.
المصدر: مقدمة فتح الباري لابن حجر ص 479
Muhamad bin al-Azhar as-Sajistani berkata,"Suatu hari aku berada di majlis Sulaiman bin Harb dan Bukhori ada bersama kami, ia mendengarkan namun tidak pernah menulis, sebagian orang berkata, mengapa ia tidak menulis? Muhamad menjawab,"Bukhori akan menulis sepulangnya ia ke Bukhoro, ia akan menuliskannya dari apa yang ia hapal".
* وقال أحيد بن أبي جعفر والي بخارى: قال محمد بن إسماعيل يوما: رب حديث سمعته بالبصرة كتبته بالشام ، ورب حديث سمعته بالشام كتبته بمصر
.
فقلت له: يا أبا عبد الله بكماله ؟ قال: فسكت
.
المصدر: سير أعلام النبلاء للذهبي ج 12 ص 411
Ahyad bin Abu Jafar yang menjabat sebagai gubernur Bukhoro berkata,"Sutu hari Muhamad bin Ismail (bukhori) berkata,"Banyak hadist yang aku dengar di Bashrah namun aku menulisnya ketika berada di Syam, dan banyak hadist yang aku dengar di Syam dan aku tulis di Mesir", lalu aku bertanya kepadanya,"Wahai Abu Abdillah, apakah kau menulisnya secara lengkap..?, perawi berkata,"Bukhori terdiam".
Penutup
Katanya sih Bukhori hapalannye kuat banget, sampe-sampe die g perlu lagi menulis secara langsung apa yang dia dengar, tapi bagi ane sih, lebih aman berpegang pada hadist-hadist dari pengikut setia para Aimmah Ahlulbait as, karena hadist-hadist dari mereka sudah jelas lebih terjaga keasliannya, karena munuliskan langsung apa yang mereka dengarkan dari para Imam as...bagaimanapun jenius, pinter, kuat hapalan dll, toh akhirnya mereka adalah manusia juga yang tak lepas dari kealpaan dan lupa, dalam masalah penting seperti ini hendaknya kita mengikuti jalan yang lebih aman dan jelas....
SEKARANG MAH YANG JELAS-JELAS AJE DEH....!!!!!
Wassalam,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad, wal 'Aqibatu lil Muttaqiin.
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad
1 - بسنده عن أبي بصير قال: سمعت أبا عبد الله عليه السلام يقول : اكتبوا فانكم لا تحفظون حتى تكتبوا .
Dengan sanad dari Abu Bashir, ia berkata,"Aku mendengar Abu Abdillah as berkata,"Tulislah, karena kalian tidak akan dapat menghapal tanpa kalian menulis!".
2 - وفيه بسنده عن عبيد بن زرارة قال: قال أبو عبد الله عليه السلام : احتفظوا بكتبكم فإنكم سوف تحتاجون إليها .
Dengan sanad dari Abaid bin Zuroroh, ia berkata,"Jagalah kitab-kitab kalian, sesungguhnya kalian akan terus membutuhkannya!".
3 - وعن المفضل بن عمر ، قال : قال لي أبو عبد الله عليه السلام : اكتب وبث علمك في إخوانك ، فإن مت فأورث كتبك بنيك ، فإنه يأتي على الناس زمان هرج لا يأنسون فيه بكتبهم .
Dari Mufaddhol bin Umar, ia berkata, Abu Abdillah as berkata,"Tulis dan sebarkanlah ilmumu kepada ikhwanmu, jika kamu mati maka wariskanlah kitab-kitabmu ke anak-anakmu, karena akan datang kepada manusia suatu zaman kesusahan dan mereka tidak akan bersandar kecuali kepada kitab-kitab mereka".
4 - عن محمد بن الحسن بن أبي خالد شينولة قال: قلت لأبي جعفر الثاني عليه السلام : جعلت فداك إن مشايخنا رووا عن أبي جعفر وأبي عبد الله عليهما السلام وكانت التقية شديدة فكتموا كتبهم ولم ترو عنهم فلما ماتوا صارت الكتب إلينا فقال: حدثوا بها فإنها حق *
dari Muhamad bin Hasan bin Abi Kholid Syainulah, ia berkata, aku bertanya kepada Abu Jafar ats-Tsani as (Imam Ali al-Hadi as),"Demi diriku yang menjadi tebusanmu, para guru-guru kami mewriwayatkan dari Abu jafar as (Imam al-Baqir as) dan Abu Abdillah as (Imam Jafar as-Shodiq as), dan pada saat itu mereka melakukan taqiyah dngan sangat ketat sekali, mereka menyembunyikan kitab-kitab mereka dan tidak ada yang diriwayatkan dari mereka, ketika mereka meninggal dunia maka kitab-kitab tersebut berada di tangan kami", lalu Imam as berkata,"Berbicaralah dengan kitab-kitab tersebut, karena itu adalah benar!".
NAH SEKARANG KITA LIAT YUK, SEJAUH MANA KEPEDULIAN SANG PENDEKAR HADIST (BUKHORI) TERHADAP HADIST-HADIST RASUL SAWW....
CEKIBROT...!!
قال محمد بن الأزهر السجستاني: كنت في مجلس سليمان بن حرب والبخاري معنا يسمع ولا يكتب فقيل لبعضهم
ماله لا يكتب فقال يرجع إلى بخاري ويكتب من حفظه
.
المصدر: مقدمة فتح الباري لابن حجر ص 479
Muhamad bin al-Azhar as-Sajistani berkata,"Suatu hari aku berada di majlis Sulaiman bin Harb dan Bukhori ada bersama kami, ia mendengarkan namun tidak pernah menulis, sebagian orang berkata, mengapa ia tidak menulis? Muhamad menjawab,"Bukhori akan menulis sepulangnya ia ke Bukhoro, ia akan menuliskannya dari apa yang ia hapal".
* وقال أحيد بن أبي جعفر والي بخارى: قال محمد بن إسماعيل يوما: رب حديث سمعته بالبصرة كتبته بالشام ، ورب حديث سمعته بالشام كتبته بمصر
.
فقلت له: يا أبا عبد الله بكماله ؟ قال: فسكت
.
المصدر: سير أعلام النبلاء للذهبي ج 12 ص 411
Ahyad bin Abu Jafar yang menjabat sebagai gubernur Bukhoro berkata,"Sutu hari Muhamad bin Ismail (bukhori) berkata,"Banyak hadist yang aku dengar di Bashrah namun aku menulisnya ketika berada di Syam, dan banyak hadist yang aku dengar di Syam dan aku tulis di Mesir", lalu aku bertanya kepadanya,"Wahai Abu Abdillah, apakah kau menulisnya secara lengkap..?, perawi berkata,"Bukhori terdiam".
Penutup
Katanya sih Bukhori hapalannye kuat banget, sampe-sampe die g perlu lagi menulis secara langsung apa yang dia dengar, tapi bagi ane sih, lebih aman berpegang pada hadist-hadist dari pengikut setia para Aimmah Ahlulbait as, karena hadist-hadist dari mereka sudah jelas lebih terjaga keasliannya, karena munuliskan langsung apa yang mereka dengarkan dari para Imam as...bagaimanapun jenius, pinter, kuat hapalan dll, toh akhirnya mereka adalah manusia juga yang tak lepas dari kealpaan dan lupa, dalam masalah penting seperti ini hendaknya kita mengikuti jalan yang lebih aman dan jelas....
SEKARANG MAH YANG JELAS-JELAS AJE DEH....!!!!!
Wassalam,
Allahumma Sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad, wal 'Aqibatu lil Muttaqiin.
NABI WAFAT BUKAN KARENA SAKIT....(DALAM KITAB HADIST ASWAJA)
oleh Wiro Sableng pada 27 Oktober 2011 jam 13:08
Bismillahirrohmaanirrohiim
Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
حدثنا عبد اللَّهِ حدثني أبي ثنا عبد الرَّزَّاقِ ثنا سُفْيَانُ عَنِ الأَعْمَشِ عن عبد اللَّهِ بن مُرَّةَ عن أبي الأَحْوَصِ عن عبد اللَّهِ قال : لأَنْ أَحْلِفَ تِسْعاً ان رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه [وآله] وسلم قُتِلَ قَتْلاً أَحَبُّ الي من أَنْ أَحْلِفَ وَاحِدَةً انه لم يُقْتَلْ وَذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ نَبِيًّا وَاتَّخَذَهُ شَهِيداً.
http://www.dorar.net/enc/hadith?skeys=%D9%84%D8%A3%D9%8E%D9%86%D9%92%20%D8%A3%D9%8E%D8%AD%D9%92%D9%84%D9%90%D9%81%D9%8E%20%D8%AA%D9%90%D8%B3%D9%92%D8%B9%D8%A7%D9%8B%20%D8%A7%D9%86%20%D8%B1%D9%8E%D8%B3%D9%8F%D9%88%D9%84%D9%8E%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%91%D9%8E%D9%87%D9%90%20%D8%B5%D9%84%D9%89%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%20%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87&xclude=°ree_cat0=1&sort=mhd
Abdullah berkata kepada kami, ayahku berkata kepadaku, Abdurozak berkata, Sufyan berkata dari al-A’masy dari Abdullah bin murroh dari Abul Ahwash dari Abdullah, ia berkata,”Aku berani bersumpah sebanyak sembilan kali bahwa Rasulullah meninggal karena dibunuh, dan hal itu lebih aku cintai dibanding aku harus bersumpah sekali dan mengatakan bahwa Rasul tidak terbunuh, oleh karena itulah Allah menjadikannya Nabi dan menjadikannya seorang Syahid (Majma’ az-Zawaid, al-Haitsami. 9/37) para perawi hadist ini adalah para perawi yang dipakai dalam kitab sahih
4451 - فحدثنا أبو بكر أحمد بن محمد المروزي غير مرة ، ثنا عبد الصمد بن الفضل البلخي ، ثنا مكي بن إبراهيم ، ثنا داود بن يزيد الأودي قال : سمعت الشعبي يقول : " والله لقد سم رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ، وسم أبو بكر الصديق ، وقتل عمر بن الخطاب صبرا ، وقتل عثمان بن عفان صبرا ، وقتل علي بن أبي طالب صبرا ، وسم الحسن بن علي ، وقتل الحسين بن علي صبرا ، رضي الله عنهم فما نرجو بعدهم .
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?bk_no=74&ID=1881&idfrom=4268&idto=4270&bookid=74&startno=1
Lebiih dari sekali Abubakar Ahmad bin Muhamad al-Maruzi berkata kepada kami, Abdus Shomad bin al-Fadhl al-Balkhi berkata, Makki bin Ibrahim berkata, Daud bin Yazid al-Audi berkata, ia berkata, aku mendengar Sya’bi berkata, Demi Allah Rasul (saww) telah diracun Abubakar asshiddiq telah diracun, Umar telah dibunuh dalam keadaan sabar, ustman dibunuh dalam keadaan sabar pula begitupula dengan Ali bin abi tholib, beliau dibunuh dalam keadaan sabar, Hasan bin Ali telah dibunuh, Husain bin Ali dibunuh dalam keadaan sabar, Alh meridhoi mereka, lalu siapa lagi yang kita harapkan sepeninggal mereka..?? (Mustadrok sahihain hadist 4451)
TRAGEDI MENJELANG WAFAT NABI
DALAM SAHIH BUKHORI
6501 حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ لَدَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ وَجَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا لَا تَلُدُّونِي قَالَ فَقُلْنَا كَرَاهِيَةُ الْمَرِيضِ بِالدَّوَاءِ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ أَلَمْ أَنْهَكُمْ أَنْ تَلُدُّونِي قَالَ قُلْنَا كَرَاهِيَةٌ لِلدَّوَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَبْقَى مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَّا الْعَبَّاسَ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=+%D8%A3%D9%84%D9%85+%D8%A7%D9%86%D9%87%D9%83%D9%85+%D8%A3%D9%86+%D8%AA%D9%84%D8%AF%D9%88%D9%86%D9%8A&Type=phrase&Level=exact&ID=463320&Return=http%3A%2F%2Fhadith.al-islam.com%2FPortals%2Fal-islam_com%2FLoader.aspx%3Fpageid%3D236%26Words%3D%2B%D8%A3%D9%84%D9%85%2B%D8%A7%D9%86%D9%87%D9%83%D9%85%2B%D8%A3%D9%86%2B%D8%AA%D9%84%D8%AF%D9%88%D9%86%D9%8A%26Level%3Dexact%26Type%3Dphrase%26SectionID%3D2%26Page%3D0
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidullah bin Abdillah] mengatakan; ['Aisyah] mengatakan; 'Dahulu kami memasukkan obat ke mulut Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam ketika beliau sakit, beliau memberi isyarat kepada kami yang isinya; "Janganlah kalian memasukkan obat ke dalam mulutku', lalu [Ubaidillah} berkata, Kami mengatakan: 'Orang sakit memang tidak suka obat', Dikala Nabi telah sadar, beliau berkata: "BUKANKAH KALIAN TELAH KULARANG MEMASUKAN OBAT KE MULUTKU?" -- Kata Ubaidullah, kami berpendapat bahwa itu pertanda beliau tidak suka obat- Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "TIDAKLAH SEORANGPUN DIANTARA KALIAN KECUALI MULUTNYA HARUS DIMASUKI OBAT DAN AKU BERSAKSI BAHWA ABBAS TIDAK IKUT BERSAMA KALIAN."
DARI SAHIH MUSLIM
صحيح مسلم بشرح النووي - كِتَاب السَّلَامِ - تعزير المتعدي بنحو من فعله الذي تعدى به
قَوْلُهَا : ( لَدَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ ، فَأَشَارَ أَنْ لَا تَلُدُّونِي ، فَقُلْنَا : كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ ، فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ : لَا يَبْقَى مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ غَيْرُ الْعَبَّاسِ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ.
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=%D9%84%D8%AF%D8%AF%D9%86%D8%A7&Type=phrase&Level=exact&ID=401899&Return=http%3a%2f%2fhadith.al-islam.com%2fPortals%2fal-islam_com%2floader.aspx%3fpageid%3d236%26Words%3d%D9%84%D8%AF%D8%AF%D9%86%D8%A7%26Level%3dexact%26Type%3dphrase%26SectionID%3d2%26Page%3d0
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]; Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan]; Telah menceritakan kepadaku [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Kami pernah mengobati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan; 'orang sakit memang tidak suka obat.' Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Tidak ada seorangpun di antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas karena dia sekarang tidak bersama kalian.
Nawawi dalam mensyarahi hadist Muslim diatas mengutip perkataan para Ahli bahasa tentang makna "ladud" dan mengakui pelanggaran terhadap perintah Rasul:
Para ahli bahasa mengatakan: "ladud [dengan harakat fathah di huruf laam] adalah obat yang dimasukan di pinggir mulut seseorang yang sedang sakit dan dituangkan kedalamnya atau dimasukan kedalam mulut dengan jari atau dengan yang lainnya dan di letakan di rongga mulut maka dikatakan dalam bahasa arab "ladadtuhu, aladduhu"......., dan perintah Rasul agar mereka harus dimasukan ke mulutnya obat adalah sebagai hukuman kepada ketika MEREKA MELANGGAR PERINTAH RASUL yang telah memberikan isyarat dan petunjuk kepada mereka [ agar tidak memberinya obat], dan isyarat Rasul sangatlah jelas...
NB.CATATAN INI HANYA SEKEDAR MENGGAMBARKAN BAHWA RIWAYAT TENTANG DIRACUNNYA NABI BUKAN HANYA ADA PADA JALUR SYIAH NAMUN DALAM JALUR AHLUSSUNNAH PUN ADA....
Wassalaam...wal’aqibatu lil Muttaqiin...
Shollu ala Muhammad wa aali Muhamm
Bismillahirrohmaanirrohiim
Allahumma Sholli ala Muhammad wa aali Muhammad
حدثنا عبد اللَّهِ حدثني أبي ثنا عبد الرَّزَّاقِ ثنا سُفْيَانُ عَنِ الأَعْمَشِ عن عبد اللَّهِ بن مُرَّةَ عن أبي الأَحْوَصِ عن عبد اللَّهِ قال : لأَنْ أَحْلِفَ تِسْعاً ان رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه [وآله] وسلم قُتِلَ قَتْلاً أَحَبُّ الي من أَنْ أَحْلِفَ وَاحِدَةً انه لم يُقْتَلْ وَذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ نَبِيًّا وَاتَّخَذَهُ شَهِيداً.
http://www.dorar.net/enc/hadith?skeys=%D9%84%D8%A3%D9%8E%D9%86%D9%92%20%D8%A3%D9%8E%D8%AD%D9%92%D9%84%D9%90%D9%81%D9%8E%20%D8%AA%D9%90%D8%B3%D9%92%D8%B9%D8%A7%D9%8B%20%D8%A7%D9%86%20%D8%B1%D9%8E%D8%B3%D9%8F%D9%88%D9%84%D9%8E%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%91%D9%8E%D9%87%D9%90%20%D8%B5%D9%84%D9%89%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%20%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87&xclude=°ree_cat0=1&sort=mhd
Abdullah berkata kepada kami, ayahku berkata kepadaku, Abdurozak berkata, Sufyan berkata dari al-A’masy dari Abdullah bin murroh dari Abul Ahwash dari Abdullah, ia berkata,”Aku berani bersumpah sebanyak sembilan kali bahwa Rasulullah meninggal karena dibunuh, dan hal itu lebih aku cintai dibanding aku harus bersumpah sekali dan mengatakan bahwa Rasul tidak terbunuh, oleh karena itulah Allah menjadikannya Nabi dan menjadikannya seorang Syahid (Majma’ az-Zawaid, al-Haitsami. 9/37) para perawi hadist ini adalah para perawi yang dipakai dalam kitab sahih
4451 - فحدثنا أبو بكر أحمد بن محمد المروزي غير مرة ، ثنا عبد الصمد بن الفضل البلخي ، ثنا مكي بن إبراهيم ، ثنا داود بن يزيد الأودي قال : سمعت الشعبي يقول : " والله لقد سم رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ، وسم أبو بكر الصديق ، وقتل عمر بن الخطاب صبرا ، وقتل عثمان بن عفان صبرا ، وقتل علي بن أبي طالب صبرا ، وسم الحسن بن علي ، وقتل الحسين بن علي صبرا ، رضي الله عنهم فما نرجو بعدهم .
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?bk_no=74&ID=1881&idfrom=4268&idto=4270&bookid=74&startno=1
Lebiih dari sekali Abubakar Ahmad bin Muhamad al-Maruzi berkata kepada kami, Abdus Shomad bin al-Fadhl al-Balkhi berkata, Makki bin Ibrahim berkata, Daud bin Yazid al-Audi berkata, ia berkata, aku mendengar Sya’bi berkata, Demi Allah Rasul (saww) telah diracun Abubakar asshiddiq telah diracun, Umar telah dibunuh dalam keadaan sabar, ustman dibunuh dalam keadaan sabar pula begitupula dengan Ali bin abi tholib, beliau dibunuh dalam keadaan sabar, Hasan bin Ali telah dibunuh, Husain bin Ali dibunuh dalam keadaan sabar, Alh meridhoi mereka, lalu siapa lagi yang kita harapkan sepeninggal mereka..?? (Mustadrok sahihain hadist 4451)
TRAGEDI MENJELANG WAFAT NABI
DALAM SAHIH BUKHORI
6501 حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ لَدَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ وَجَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا لَا تَلُدُّونِي قَالَ فَقُلْنَا كَرَاهِيَةُ الْمَرِيضِ بِالدَّوَاءِ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ أَلَمْ أَنْهَكُمْ أَنْ تَلُدُّونِي قَالَ قُلْنَا كَرَاهِيَةٌ لِلدَّوَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَبْقَى مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَّا الْعَبَّاسَ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=+%D8%A3%D9%84%D9%85+%D8%A7%D9%86%D9%87%D9%83%D9%85+%D8%A3%D9%86+%D8%AA%D9%84%D8%AF%D9%88%D9%86%D9%8A&Type=phrase&Level=exact&ID=463320&Return=http%3A%2F%2Fhadith.al-islam.com%2FPortals%2Fal-islam_com%2FLoader.aspx%3Fpageid%3D236%26Words%3D%2B%D8%A3%D9%84%D9%85%2B%D8%A7%D9%86%D9%87%D9%83%D9%85%2B%D8%A3%D9%86%2B%D8%AA%D9%84%D8%AF%D9%88%D9%86%D9%8A%26Level%3Dexact%26Type%3Dphrase%26SectionID%3D2%26Page%3D0
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidullah bin Abdillah] mengatakan; ['Aisyah] mengatakan; 'Dahulu kami memasukkan obat ke mulut Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam ketika beliau sakit, beliau memberi isyarat kepada kami yang isinya; "Janganlah kalian memasukkan obat ke dalam mulutku', lalu [Ubaidillah} berkata, Kami mengatakan: 'Orang sakit memang tidak suka obat', Dikala Nabi telah sadar, beliau berkata: "BUKANKAH KALIAN TELAH KULARANG MEMASUKAN OBAT KE MULUTKU?" -- Kata Ubaidullah, kami berpendapat bahwa itu pertanda beliau tidak suka obat- Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "TIDAKLAH SEORANGPUN DIANTARA KALIAN KECUALI MULUTNYA HARUS DIMASUKI OBAT DAN AKU BERSAKSI BAHWA ABBAS TIDAK IKUT BERSAMA KALIAN."
DARI SAHIH MUSLIM
صحيح مسلم بشرح النووي - كِتَاب السَّلَامِ - تعزير المتعدي بنحو من فعله الذي تعدى به
قَوْلُهَا : ( لَدَدْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ ، فَأَشَارَ أَنْ لَا تَلُدُّونِي ، فَقُلْنَا : كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ ، فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ : لَا يَبْقَى مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ غَيْرُ الْعَبَّاسِ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ.
http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=%D9%84%D8%AF%D8%AF%D9%86%D8%A7&Type=phrase&Level=exact&ID=401899&Return=http%3a%2f%2fhadith.al-islam.com%2fPortals%2fal-islam_com%2floader.aspx%3fpageid%3d236%26Words%3d%D9%84%D8%AF%D8%AF%D9%86%D8%A7%26Level%3dexact%26Type%3dphrase%26SectionID%3d2%26Page%3d0
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]; Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan]; Telah menceritakan kepadaku [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Kami pernah mengobati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan; 'orang sakit memang tidak suka obat.' Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Tidak ada seorangpun di antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas karena dia sekarang tidak bersama kalian.
Nawawi dalam mensyarahi hadist Muslim diatas mengutip perkataan para Ahli bahasa tentang makna "ladud" dan mengakui pelanggaran terhadap perintah Rasul:
Para ahli bahasa mengatakan: "ladud [dengan harakat fathah di huruf laam] adalah obat yang dimasukan di pinggir mulut seseorang yang sedang sakit dan dituangkan kedalamnya atau dimasukan kedalam mulut dengan jari atau dengan yang lainnya dan di letakan di rongga mulut maka dikatakan dalam bahasa arab "ladadtuhu, aladduhu"......., dan perintah Rasul agar mereka harus dimasukan ke mulutnya obat adalah sebagai hukuman kepada ketika MEREKA MELANGGAR PERINTAH RASUL yang telah memberikan isyarat dan petunjuk kepada mereka [ agar tidak memberinya obat], dan isyarat Rasul sangatlah jelas...
NB.CATATAN INI HANYA SEKEDAR MENGGAMBARKAN BAHWA RIWAYAT TENTANG DIRACUNNYA NABI BUKAN HANYA ADA PADA JALUR SYIAH NAMUN DALAM JALUR AHLUSSUNNAH PUN ADA....
Wassalaam...wal’aqibatu lil Muttaqiin...
Shollu ala Muhammad wa aali Muhamm
Langganan:
Postingan (Atom)