Nabi shallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“ Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sedang membagi-bagikan pembagian(harta), datang Dzul Khuwaishirah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; Wahai Rasulullah, tolong engkau berlaku adil. Maka beliau berkata: Celaka kamu!. Siapa yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Kemudian ‘Umar berkata; Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal batang lehernya!. Beliau berkata: Biarkanlah dia. Karena dia nanti akan memiliki teman-teman yang salah seorang dari kalian memandang remeh shalatnya dibanding shalat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an namun tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti melesatnya anak panah dari hewan buruannya. Kemudian dilihat mata tombaknya dan tidak didapati apa-apa, kemudian dilihat ikatan yang ada di atas mata tombaknya, dan tidak didapati apa-apa. Kemudian dilihat kayu panahnya dan tidak didapati apa-apa, kemudian dilihat bulu panahnya dan tidak didapati apa-apa. Ciri-ciri mereka adalah laki-laki berkulit hitam yang salah satu dari dua lengan atasnya bagaikan payudara wanita atau bagaikan potongan daging yang bergerak-gerak. Mereka akan muncul pada zaman timbulnya firqah/golongan. Abu Sa’id berkata, Aku bersaksi bahwa aku mendengar hadits ini dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan aku bersaksi bahwa ‘Ali bin Abu Thalib telah memerangi mereka dan aku bersamanya saat itu lalu dia memerintahkan untuk mencari seseorang yang bersembunyi lalu orang itu didapatkan dan dihadirkan hingga aku dapat melihatnya persis seperti yang dijelaskan ciri-cirinya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “. (HR Bukhari 3341)
Dari hadits ini, kita dapat pahami bahwa tokoh awal yang keluar dari Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam adalah Dzul Khuwaishirah at-Tamimi yang berasal dari Najd dan tinggal di sana. Kemudian dari generasi keturunannya atau pengikutnya, akan muncul kelompok yang Nabi sifati dengan sifat-sifat di atas yaitu : sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah, senantiasa membaca Al-Quran namun semua itu tidak membekas dalam hatinya dan lepas dari agama sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya dan karena sangat cepat dan kuatnya tarikan sipemanah hingga tidak membekas sedikitpun dari darah atau daging buruannya, artinya mereka lepas dari agama Islam dan tidak membawa sedikitpun darinya. Mereka inilah kaum Khawarij yang akan terus berlanjut hingga masa fitnah dajjal dan awal perbuatan buruk yang mereka lakukan adalah membunuh imam Ali Radhiallahu ‘anhu wa ‘an ashaabi Rasulillah ajma’iin.
Imam Al-Khoththabi berkomentar :
الضئضئ الأصل يريد أنه يخرج من نسله الذين هو أصلهم أو يخرج من أصحابه وأتباعه الذين يقتدون به ويبنون رأيهم ومذهبهم على أصل قوله
“ Makna dhidhi’ adalah asal. Nabi bermaksud bahwa akan keluar dari keturunannya orang-orang yang dia (Dzul Khuwaishirah) menjadi bibit awal mereka, atau akan keluar dari sahabatnya atau pengikutnya yang mengikutinya dan membangun pemikiran dan madzhabnya atas dasar asal ucapannya “. selesai.
=========
Di antara kaum yang mengikuti manhaj Dzul Khuwaishirah at-Tamimi tersebut adalah kaum wahabi, kenapa ?
Sebab Rasulullah Saw telah menginformasikan sifat dan ciri-ciri mereka :
1. Kemunculan mereka dari arah Timur kota Madinah tepatnya dari kota Najd Saudi Arabia :
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من ها هنا جاءت الفتن ، نحو المشرق ، والجفاء وغلظ القلوب في الفدادين أهل الوبر ، عند أصول أذناب الإبل والبقر ، في ربيعة ومضر
“Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “. (HR. Bukhari)
Suku Rabi'ah dan Mudhar sudah jelas berada di Najd...
2. Sering membawakan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam dan juga ayat-ayat Al-Quran ;
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ;
سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون قول خير البرية يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية ، فإذا لقيتموهم فاقتلوهم ، فإن قتلهم أجراً لمن قتلهم عند الله يوم القيامة
“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.(HR. Imam Bukhari : 3342)
3. Mereka selalu mengajak kembali kepada Al-Quran.
يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ .
" Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka “, para sahabat bertanya “ Wahai Rasul Allah, apa cirri khas mereka? Rasul menjawab “ Bercukur gundul “.
(Sunan Abu Daud : 4765)
4. Berusia muda dan lemahnya akal. Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ;
سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون قول خير البرية يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية ، فإذا لقيتموهم فاقتلوهم ، فإن قتلهم أجراً لمن قتلهم عند الله يوم القيامة
“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.(HR. Imam Bukhari 3342)
5. Bercukur gundul. Cirri khas ini merupakan cirri khas yang sangat menonjol bagi mereka dan merupakan penetapan dan penentuan dari Nabi shallahu ‘alaihi terhadap kelompok wahabi saat awal kemunculannya. Karena tidak ada satupun kelompok ahlul bid’ah yang melakukan kebiasaan itu selain kelompok wahabi ini.
يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ .
" Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka “, para sahabat bertanya “ Wahai Rasul Allah, apa cirri khas mereka? Rasul menjawab “ Bercukur gundul “.
(Sunan Abu Daud : 4765)
6. Mereka akan bersama dajjal di dalam menyebarkan fitnah terhadap kaum muslimin :
Rasul juga memberitahukan pada kita bahwa generasi mereka akan terus ada sampai akhir zaman dan sampai mereka menjadi pengikut dajjal.
Dalam riwayat lainnya, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يخرج ناس من المشرق يقرؤن القران لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يكون آخرهم مع المسيخ الدجال
“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Ketika sayyidina Ali dan para pengikutnya selesai berperang di Nahrawain, seseorang berkata :
الحمد لله الذي أبادهم وأراحنا منهم
“ Alhamdulillah yang telah membinasakan mereka dan mengistirahatkan kita dari mereka “, maka sayyidina Ali menyautinya :
كلا والذي نفسي بيده إن منهم لمن هو في أصلاب الرجال لم تحمله النساء وليكونن آخرهم مع المسيح الدجال
“ Sungguh tidak demikian, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya akan ada keturunan dari mereka yang masih berada di sulbi-sulbi ayahnya dan kelak keturunan akhir mereka akan bersama dajjal “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar